Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Studi Ungkap, Serangga Ini Berpotensi Jadi Pembangkit Gairah Bercinta

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Science of Animal Products, belalang dapat ditambahkan ke dalam daftar dugaan afrodisiak.

Liputan6.com, Jakarta - Cokelat dan tiram telah lama dikenal sebagai makanan afrodisiak, dapat meningkatkan gairah. Namun, afrodisiak terbaru ini mungkin akan membuat Anda terkejut.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Food Science of Animal Products, belalang dapat ditambahkan ke dalam daftar dugaan afrodisiak – makanan atau zat lain yang dianggap dapat meningkatkan libido seseorang.

Meskipun makanan erotis yang meningkatkan suasana hati lebih merupakan fantasi daripada fakta, banyak makanan yang disebut pembangkit gairah bercinta kaya akan nutrisi dan manfaat lainnya, karena dorongan seks yang sehat dimulai dengan kesehatan yang baik.

Mengonsumsi belalang terbukti meningkatkan gairah seks, meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki kesehatan rambut, dan membantu pengelolaan berat badan.

Para peneliti di Universitas Dschang di Kamerun, di mana jenis belalang yang dapat dimakan banyak ditemukan, memperhatikan sejumlah manfaat kesehatan yang signifikan pada tikus yang diberi makanan berbahan belalang dibandingkan dengan tikus lainnya.

Manfaat kesehatannya berkaitan dengan serangga tersebut kaya akan nutrisi, termasuk protein, asam amino esensial, vitamin, dan mineral.

Mengunyah belalang secara signifikan meningkatkan libido, yang terlihat ketika tikus yang menjalani pola makan ini jauh lebih lincah.

Tikus-tikus tersebut juga memiliki 12 jam tidur dalam jadwal mingguan mereka, mengembangkan bulu yang "sangat unggul" dan mempertahankan berat badan rata-rata yang sehat dengan lebih baik. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peneliti Yakin Temuan Ini Bisa Diterapkan pada Manusia

Meski penelitian ini hanya berfokus pada tikus, para peneliti mengatakan temuan yang sama juga bisa diterapkan pada manusia.

“Temuan kami menyoroti potensi signifikan serangga yang dapat dimakan seperti Ruspolia nitidula [Belalang Kepala Kerucut Besar] sebagai sumber protein alternatif,” kata kepala peneliti Ngnaniyyi Abdoul kepada The Post.

“Makanan berbahan belalang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tetapi juga menawarkan manfaat kesehatan yang besar.”

Lebih dari 2.200 spesies serangga dikonsumsi di 123 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Scientific Reports.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.