5 Kebiasaan Sehari-hari yang Tingkatkan Kesehatan Jantung Menurut Ahli

Olahraga teratur adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan jantung. Dr. Haythe, misalnya, merekomendasikan untuk rutin berlari minimal 45 menit setiap hari. Penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik membantu meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat otot jantung, dan mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular. 

The American Heart Association (AHA) juga merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit olahraga intensitas sedang atau 75 menit olahraga intensitas tinggi setiap minggu. Olahraga yang teratur membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). 

Aktivitas fisik ini juga mengontrol berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin, yang semuanya berperan dalam menjaga kesehatan jantung. Nggak hanya berlari atau jogging kok, berjalan kaki, bersepeda, atau berenang juga dapat memberikan manfaat yang sama, selama dilakukan secara konsisten. 

Pola makan yang sehat memainkan peran penting dalam kesehatan jantung menurut Dr. Haythe. Studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa diet yang seimbang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung hingga 30%. 

Konsumsi lemak jenuh dan trans yang berlebihan, yang sering ditemukan dalam makanan cepat saji dan olahan, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan menyebabkan penyumbatan pada arteri.

Diet Mediterania adalah salah satu contoh pola makan yang sangat dianjurkan untuk kesehatan jantung. Diet ini mengutamakan konsumsi minyak zaitun, kacang-kacangan, ikan berlemak, dan biji-bijian utuh yang semuanya diketahui memiliki efek positif dalam menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Mengurangi asupan garam juga penting, karena konsumsi natrium berlebihan dapat menyebabkan hipertensi, salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

Kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Menurut Journal of the American College of Cardiology, istirahat di malam hari yang terlalu sedikit (kurang dari 6 jam) atau terlalu banyak (lebih dari 9 jam) per malam dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada orang dewasa. 

Tidur yang cukup membantu jantung dan pembuluh darah untuk beristirahat dan memperbaiki diri setelah seharian beraktivitas. Jika tidak bisa memenuhi kebutuhan hariannya, bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes, yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Menciptakan kebiasaan tidur yang sehat bisa dimulai dengan menetapkan jadwal tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Hindari konsumsi kafein atau makanan berat sebelum tidur, serta batasi paparan cahaya dari layar elektronik pada malam hari. Tidur yang berkualitas baik juga dapat membantu mengatur hormon yang mempengaruhi stres, metabolisme, dan kesehatan jantung.

Stres ternyata juga memberikan dampak buruk pada kesehatan jantung, lho. Penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dapat memicu peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan kadar hormon kortisol, yang semuanya dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. 

Meditasi bisa menjadi salah satu cara yang direkomendasikan ahli kesehatan untuk mengatasi masalah yang satu ini. Teknik tersebut telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah dan mengurangi tingkat stres, yang berkontribusi langsung pada kesehatan jantung yang lebih baik. Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menunjukkan bahwa meditasi secara rutin dapat mengurangi risiko serangan jantung hingga 48%.

Meditasi bekerja dengan menenangkan pikiran dan tubuh, sehingga mengurangi respons "fight-or-flight" yang biasanya menyebabkan lonjakan tekanan darah dan detak jantung. Selain meditasi, teknik pernapasan dalam, yoga, atau bahkan sekedar berjalan santai di alam juga dapat membantu menurunkan tingkat stres. 

Praktik-praktik ini juga meningkatkan keseimbangan emosi, yang penting untuk menjaga gaya hidup sehat secara keseluruhan dan mencegah kebiasaan buruk seperti makan berlebihan atau merokok yang sering muncul akibat stres.

Tahukah kamu kalau kesehatan gigi ternyata memiliki hubungan erat dengan kesehatan jantung? Penelitian menunjukkan bahwa penyakit gusi, seperti periodontitis, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Infeksi pada gusi dapat memicu peradangan kronis dalam tubuh, yang pada akhirnya dapat merusak pembuluh darah dan jantung. 

Bakteri dari mulut juga dapat memasuki aliran darah dan menyebabkan plak menumpuk di arteri, yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Dr. Haythe menekankan pentingnya menjaga kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, menggunakan benang gigi, dan rutin memeriksakan diri ke dokter gigi. 

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Periodontology menemukan bahwa orang yang menjaga kesehatan mulut dengan baik memiliki risiko lebih rendah terkena masalah kardiovaskular. Dengan demikian, kebiasaan sederhana seperti menjaga kebersihan mulut tidak hanya bermanfaat untuk senyum yang indah, tetapi juga untuk jantung yang sehat.

Dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari, artinya kamu juga lebih aware dengan kesehatan tubuh secara menyeluruh yang berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup. Yuk, saatnya lebih sayangi diri dengan menerapkan kebiasaan sehari-hari yang tepat!