Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin pernah mendengar orang yang sebelumnya sehat atau tidak memiliki masalah kesehatan kemudian meninggal secara mendadak. Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan Vito Damay kejadian meninggal mendadak kerap berkaitan dengan masalah jantung.
“Kasus meninggal mendadak dalam tidur, terutama jika sebelumnya tidak ada riwayat penyakit, seringkali memang berkaitan dengan masalah jantung,” kata Vito kepada wartawan, Rabu (2/10/2024).
Baca Juga
“Kondisi ini sering kali disebut sebagai Sudden Cardiac Death (SCD) atau kematian jantung mendadak, di mana jantung berhenti secara tiba-tiba,” tambahnya.
Advertisement
Vito mengatakan bahwa kasus sumbatan pembuluh darah memang kerap tidak terdeteksi atau terdiagnosis sehingga bisa memicu kematian mendadak.
“Meskipun keluarga tidak mengetahui adanya riwayat penyakit, kasus sumbatan pembuluh darah kadang tidak terdeteksi atau tidak terdiagnosis hingga terjadi kejadian mendadak,” jelas Vito.
“Hal ini seringkali terjadi karena perempuan mungkin tidak check up karena merasa sehat tidak ada keluhan atau merasa takut diketahui punya penyakit jantung,” tambahnya.
Perlu Autopsi atau Tes Medis untuk Tahu Pasti Penyebab Kematian
Guna mengetahui secara pasti soal penyebab kematian, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Penting untuk dicatat bahwa untuk memastikan penyebab kematian, pemeriksaan lebih lanjut seperti autopsi atau tes medis diperlukan. Namun, secara umum, peristiwa meninggal mendadak dalam tidur memang seringkali disebabkan masalah jantung,” kata Vito.
Advertisement
Cardiac Arrest Beda dengan Serangan Jantung
Vito juga menjelaskan bahwa cardiac arrest berbeda dengan serangan jantung, meskipun keduanya sama-sama melibatkan jantung. Sering kali memang serangan jantung menyebabkan henti jantung.
Cardiac arrest terjadi ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak secara efektif, lanjut Vito. Sehingga, darah tidak lagi dipompa ke seluruh tubuh.
Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal. Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung normal. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan pada sistem listrik jantung, seperti aritmia yang fatal.
Saat cardiac arrest terjadi, seseorang akan kehilangan kesadaran dan detak jantungnya tidak terdeteksi. Ini merupakan keadaan darurat medis yang membutuhkan tindakan segera, seperti resusitasi jantung paru (CPR) atau penggunaan defibrilator untuk memulihkan irama jantung normal.
Serangan Jantung
Serangan jantung atau infark miokard terjadi ketika aliran darah ke bagian dari otot jantung terhambat, biasanya oleh gumpalan darah yang menyumbat arteri koroner. Ini menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Serangan jantung biasanya tidak menyebabkan jantung langsung berhenti berdetak, tetapi jika tidak ditangani, bisa memicu komplikasi irama jantung seperti cardiac arrest.
Singkatnya, serangan jantung adalah masalah sirkulasi yang menyebabkan kerusakan otot jantung, sementara cardiac arrest adalah masalah listrik yang menyebabkan jantung berhenti secara tiba-tiba.
“Namun cardiac arrest memang sering kali disebabkan serangan jantung. Sumbatan pembuluh darah jantung atau serangan jantung menyebabkan gangguan listrik jantung dan terjadilah henti jantung."
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence