Sukses

Anak Dihukum dengan Hukuman Fisik, Apa Dampaknya?

Faktanya, hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah.

Liputan6.com, Jakarta Masih ada orangtua yang menghukum anak dengan hukuman fisik dengan tujuan mengubah perilaku anak. Namun, tidak semua hukuman fisik cocok untuk anak. 

“Karena yang terjadi banyak sekarang orangtua melakukan hukuman fisik anak tetap tidak berubah, itu artinya hukuman ini tidak membuat anak jera dan mengubah perilakunya, mungkin harus dengan pendekatan lain,” kata Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi.

Psikolog yang biasa disapa Romi ini mengatakan banyak alasan anak melakukan pelanggaran. Paling sering karena anak tidak mengetahui atau tidak memiliki pemahaman terhadap aturan yang berlaku. Lalu,  ingin mencari perhatian di sekitarnya atau terpaksa melakukan pelanggaran karena situasi tertentu.

Romi mengatakan hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah. Anak harus mengetahui konsekuensi dari melakukan pelanggaran tersebut dan mengetahui manfaat jika tidak melakukan hal yang melanggar peraturan.

Romi juga mengatakan mengubah perilaku anak harus dilihat dari sisi kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebut dengan shaping atau membentuk perilaku.

“Bisa dengan cara macam-macam, jadi memberikan informasi pemahaman dulu, kognitif, afektif, baru psikomotor supaya dalam proses perilaku dia paham kalau ini untuk kebaikan dia, mungkin dia tidak akan melakukan lagi hal-hal yang buruk lagi,” kata Romi mengutip Antara.

 

2 dari 3 halaman

Orangtua Harus Apa Bila Anak Melanggar Aturan?

Romi menjelaskan orangtua bisa memberikan pemahaman melalui komunikasi secara kognitif dan melihat dampak emosinya jika dia tidak melakukan pelanggaran. Dari cara ini secara psikomotor anak akan menghentikan perilaku buruk tersebut.

Pemahaman tentang konsekuensi juga perlu diberikan agar anak paham kenapa ia tidak boleh melakukan hal yang melanggar ketentuan.

Anak Salah Tidak Harus Dihukum

Hukuman tidak harus selalu diberikan jika anak membuat kesalahan. Namun juga tidak boleh terlalu dimanjakan dengan hadiah sebagai tanda anak menuruti kemauan orang tua karena bisa merusak mentalnya dan selalu mengharapkan imbalan.

“Hukuman kalau bisa diambil sebagai langkah terakhir, kalau masih bisa diajak bicara, masih bisa memberikan informasi kepada anak kenapa dia melakukan pelanggaran itu, nasihat dengan volume suara masih tidak terlalu tinggi, sehingga anak tidak takut pada orang tua,” katanya.

 

3 dari 3 halaman

Anak Sering Dihukum, Apa Efeknya?

Anak yang sering diberikan hukuman apalagi hukuman fisik bisa menjadikan mereka anak pemberang atau kasar di luar rumah. Hal ini lnataran anak melihat apa yang diperlakukan oleh orangtua kepadanya.

Anak juga bisa menjadi tertekan, tidak percaya diri, penuh dengan self esteem yang rendah karena dipermalukan.

Sehingga menghukum anak memiliki banyak dampak psikologis dan sebaiknya tidak memukul, melakukan hukuman fisik maupun hukuman verbal.