Liputan6.com, Jakarta Burnout adalah kondisi kelelahan emosional, fisik, dan mental karena stres berlebihan dan berkepanjangan. Namun, kala seorang pekerja mengalami burnout kerap tidak disadari.
Menurut psikolog Jane Cindy Linardi, burnout terhadap tekanan pekerjaan merupakan masalah yang kerap dialami oleh pekerja. Bila hal tersebut terjadi bisa membuat produktivitas terganggu.
Baca Juga
"Pekerjaan tidak optimal atau tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan," kata Jane dalam wawancara terkait Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024.
Advertisement
Psikolog yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Bintaro Jaya ini mengatakan beberapa tanda burnout yang kerap tidak disadari antara lain:
- Tubuh cepat merasa lelah, meskipun sudah tidur dengan durasi yang cukup
- Mengalami perubahan pola tidur dan pola makan
- Menurunnya motivasi kerja
- Mulai menarik diri dari lingkungan sosial
Bila mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya rehat sejenak untuk bisa memulihkan diri kembali sehingga bisa kembali produktif.
Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Pekerja
Jane mengatakan bahwa penting untuk tetap memiliki kehidupan yang seimbang antara pekerjaan dan personal. Berikut cara terbaik menjaga kesehatan mental, terutama dalam lingkup pekerjaan:
- Mengetahui kapan harus membatasi diri dari beban pekerjaan yang ditanggung
- Memiliki waktu untuk diri sendiri setelah pulang kerja atau saat akhir pekan
- Memiliki waktu tidur yang cukup· Rutin berolahraga
- Rutin melakukan aktivitas yang sesuai dengan hobi
Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024
Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day merupakan peringatan yang dirayakan pada 10 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini mempunyai tujuan yang penting untuk menyoroti kesehatan mental yang ada di seluruh dunia.
Mengutip dari situs resmi WHO pada peringatan tahun 2024, Hari Mental Sedunia mengangkat tema bertajuk “Mental Health at Work” atau “Kesehatan Mental di Tempat Kerja”. Melalui tema ini WHO bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Terutama dengan pihak-pihak untuk menyoroti hubungan penting antara kesehatan mental dan pekerjaan. Melalui tema tahun ini diharapkan banyak orang sadar bahwa lingkungan kerja yang aman dan sehat merupakan peran penting dalam kesehatan mental.
Kemudian mengingatkan bahwa kondisi kerja yang buruk bisa membahayakan kesehatan mental, mengurangi kepuasan kerja, hingga produktivitas seseorang. Kondisi yang buruk tersebut bisa mencakup banyak hal.
Mulai dari stigma, diskriminasi, hingga risiko pelecehan yang terjadi dalam lingkungan kerja. Sehingga tahun ini menyoroti bagaimana pentingnya memahami kesehatan mental dalam lingkungan kerja.
Advertisement
3 Alasan Hari Kesehatan Mental Sedunia Penting
Mengutip Regional Liputan6.com, berikut ini beberapa tujuan yang membuat Hari Kesehatan Mental Sedunia penting untuk diperingati:
1. Meningkatkan kesadaran isu kesehatan mental
Hari Kesehatan Mental Sedunia penting untuk dirayakan agar masyarakat memahami bagaimana pentingnya isu terkait kesehatan mental. Terutama untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi oleh seseorang dengan gangguan mental.
Meningkatkan kesadaran terhadap isu kesehatan mental juga bisa membantu masyarakat untuk terhindar dari stigma dan diskriminasi terhadap orang dan gangguan mental yang dialami oleh orang lain.
2. Mendorong adanya perhatian dari lembaga
Hari Kesehatan Mental Sedunia juga diharapkan bisa mendorong adanya upaya lebih atau perhatian dari lembaga-lembaga besar terutama di antara pembuat kebijakan dan pemerintah terkait isu kesehatan mental.
Terutama untuk mendorong adanya kemajuan baik melalui penyediaan layanan kesehatan mental yang lebih baik atau bahkan hadirnya program-program pencegahan terkait kesehatan mental.
3. Memberikan dukungan
Tujuan lainnya untuk merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia adalah untuk memberikan dukungan moral serta emosional terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Tentunya dukungan tersebut bisa berbentuk apa saja mulai dari diskusi, seminar, akses layanan kesehatan mental yang lebih memadai, dan lain-lain.