Liputan6.com, Jakarta - Masalah pada lutut yang memicu keterbatasan gerak tak hanya bisa diatasi oleh penggantian lutut total, tapi bisa pula dengan hanya mengatasi bagian lutut yang bermasalah saja.
Dalam dunia kedokteran, prosedur ini dikenal dengan Unicompartmental Knee Arthroplasty atau UKA.
Baca Juga
Menurut dokter spesialis ortopedi RS Siloam Kebon Jeruk, Franky Hartono, UKA atau Partial Knee Arthrosplasty adalah prosedur bedah yang dirancang untuk menggantikan hanya satu kompartemen sendi lutut yang mengalami kerusakan. Tanpa membuang kompartemen dan ligamen lutut yang sehat.
Advertisement
Dalam prosedur UKA, dokter bedah akan membuat sayatan sepanjang sekitar 7 hingga 10 sentimeter di kompartemen lutut bagian dalam untuk mengakses kompartemen yang rusak.
Setelah sayatan dibuat, bagian yang rusak dari tulang dan kartilago akan dikupas secara tipis dan implan UKA yang terbuat dari logam titanium dengan bantalan plastik steril akan dipasang. Fungsinya, menggantikan bagian lutut yang telah dikupas, dengan tetap mempertahankan struktur ligamen asli lutut.
“Proses ini dirancang untuk meminimalkan kerusakan pada jaringan sekitarnya, yang berdampak pada cepatnya pemulihan dibandingkan dengan prosedur yang lebih invasif seperti TKA,” kata Franky dalam keterangan pers Senin (14/10/2024).
UKA berbeda dengan Total Knee Arthroplasty (TKA) atau penggantian lutut total. Perbedaan utamanya yakni dalam cakupan dan dampak pada sendi lutut. UKA hanya menggantikan satu kompartemen dari sendi lutut, dan mempertahankan fungsi dan struktur dari kompartemen lain yang masih sehat.
“Sebaliknya, TKA mengganti ketiga kompartemen atau seluruh permukaan sendi lutut. Struktur ligamen pada UKA utuh secara keseluruhan, sedangkan pada TKA ligamen interkondiler dibuang. Dampaknya pada UKA, sensasi gerakan lutut lebih menyerupai sendi alami,” papar Franky.
Keunggulan UKA Dibanding TKA
Franky menambahkan, perbedaan ini memengaruhi berbagai aspek perawatan dan hasil. UKA umumnya merupakan prosedur yang lebih minim invasif karena lebih sedikitnya jaringan yang dibuang. Sehingga dapat menawarkan pemulihan yang lebih cepat dan lebih tidak nyeri dibandingkan dengan TKA.
“Namun, UKA hanya cocok untuk pasien dengan kerusakan sendi yang terbatas pada satu kompartemen, sementara TKA mungkin diperlukan apabila terdapat kerusakan yang lebih luas atau menyeluruh.”
UKA menawarkan beberapa manfaat utama dibandingkan dengan TKA, terutama dalam hal pemulihan dan hasil jangka panjang.
Salah satu manfaat utama adalah pemulihan yang lebih cepat. Karena UKA melibatkan penggantian hanya sebagian dari sendi lutut. Banyak pasien melaporkan mengalami nyeri yang lebih sedikit dan pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan TKA.
Dari segi hasil jangka panjang, UKA sering kali memberikan hasil yang lebih baik dalam hal fungsi sendi dan perasaan alami.
Pasien yang menjalani UKA biasanya mempertahankan lebih banyak fungsi alami dari sendi, sehingga dapat membantu lebih cepat untuk kembali beraktivitas normal. Namun, penting untuk dicatat bahwa UKA hanya cocok untuk pasien dengan kerusakan sendi yang terbatas pada satu kompartemen.
Advertisement
Pemeriksaan Sebelum Menjalani UKA
Sebelum menjalani UKA, beberapa jenis pemeriksaan biasanya dilakukan untuk memastikan pasien adalah kandidat yang tepat. Evaluasi klinis penting dilakukan untuk menilai apakah kerusakan lutut sesuai indikasi untuk tindakan UKA dan juga menilai kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan termasuk rontgen lutut untuk menilai sejauh mana terjadi kerusakan pada kompartemen sendi lutut. MRI kadang diperlukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail tentang struktur dan jaringan di sekitar sendi.
Uji laboratorium, EKG (Elektrokardiografi), dan pemeriksaan penunjang lainnya juga akan membantu menentukan apakah pasien aman dan sanggup menjalani prosedur operasi.
Proses Pemulihan Setelah UKA
Proses pemulihan setelah UKA melibatkan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot dan memulihkan rentang gerak lutut.
Pasien biasanya sudah dapat berjalan dengan bantuan walker keesokan hari setelah operasi. Waktu pemulihan umumnya lebih cepat dibandingkan dengan TKA, dengan banyak pasien melaporkan pengurangan nyeri dan peningkatan fungsi yang cepat dalam minggu-minggu berikutnya.
Selama beberapa bulan pertama pasca-operasi, pasien diharapkan mengalami penurunan nyeri dan pembengkakan. Serta peningkatan kemampuan fungsional lutut dibandingkan dengan sebelum operasi. Terapi fisik yang teratur dan mengikuti petunjuk rehabilitasi akan membantu mencapai pemulihan yang optimal.
Advertisement