Buah-buahan bukan jadi prioritas yang dibeli buat karyawan atau buruh yang berkantong pas-pasan. Jangan salah, makan buah ala rujak yang murah meriah juga khasiatnya sama.
Spesialis gizi klinik, dr. Samuel Oetoro, MS, Sp. GK mengutarakan bahwa angka konsumsi buah di Indonesia masih sangat rendah, terutama di kalangan buruh.
Itu semua disebabkan masih banyak buruh yang beranggapan bahwa makan buah hanya dapat dilakukan oleh orang yang bergaji lebih, karena buah harganya cukup mahal.
"Anggapan seperti ini yang harus diperbaiki. Banyak buah yang berharga murah, memiliki manfaat yang sama dengan buah yang berharga mahal," tutur Samuel ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (1/5/2013).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap orang untuk mengonsumsi 3 porsi buah setiap hari. Bagi Samuel, 10 porsi buah akan jauh lebih baik daripada hanya 3 porsi setiap hari.
Jangan kaget dulu, para buruh pun dapat melakukan itu, asalkan dia pintar dalam memilih buah yang murah dan memiliki manfaat.
"Mau dapat 10 porsi dengan harga murah? Ada kedondong, jambu air, jambu kelutuk, semangka, melon, kesemek, jamblang, boni, dan lain-lain. Murah, kan? Ngga perlu apel kok untuk hidup sehat," terang Samuel.
Kalau para buruh masih keberatan untuk membeli buah-buah dan masih ingin yang murah tapi buahnya banyak, rujak adalah solusinya.
Dalam 1 porsi rujak, setidaknya ada 5 jenis buah yang tersaji. Untuk memenuhi 10 porsi buahnya, tambah 1 porsi lagi dengan jenis yang berbeda dari yang pertama.
"1 porsi rujak paling mahal Rp 5 ribu. 2 porsi baru Rp 10 ribu. Dengan uang Rp 10 ribu, sudah dapat 10 jenis buah. Daripada dibuat untuk beli rokok, mending buat rujak," jelas Samuel.
Dengan mengonsumsi buah setiap hari, para buruh sudah memenuhi asupan vitamin dan mineralnya. Buah juga dipercaya mengandung antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas bisa terbentuk karena asap rokok yang didapat di tempat kerja, polusi, dan makanan yang dimakan.
(Adt/Igw)
Spesialis gizi klinik, dr. Samuel Oetoro, MS, Sp. GK mengutarakan bahwa angka konsumsi buah di Indonesia masih sangat rendah, terutama di kalangan buruh.
Itu semua disebabkan masih banyak buruh yang beranggapan bahwa makan buah hanya dapat dilakukan oleh orang yang bergaji lebih, karena buah harganya cukup mahal.
"Anggapan seperti ini yang harus diperbaiki. Banyak buah yang berharga murah, memiliki manfaat yang sama dengan buah yang berharga mahal," tutur Samuel ketika dihubungi Liputan6.com, Rabu (1/5/2013).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan setiap orang untuk mengonsumsi 3 porsi buah setiap hari. Bagi Samuel, 10 porsi buah akan jauh lebih baik daripada hanya 3 porsi setiap hari.
Jangan kaget dulu, para buruh pun dapat melakukan itu, asalkan dia pintar dalam memilih buah yang murah dan memiliki manfaat.
"Mau dapat 10 porsi dengan harga murah? Ada kedondong, jambu air, jambu kelutuk, semangka, melon, kesemek, jamblang, boni, dan lain-lain. Murah, kan? Ngga perlu apel kok untuk hidup sehat," terang Samuel.
Kalau para buruh masih keberatan untuk membeli buah-buah dan masih ingin yang murah tapi buahnya banyak, rujak adalah solusinya.
Dalam 1 porsi rujak, setidaknya ada 5 jenis buah yang tersaji. Untuk memenuhi 10 porsi buahnya, tambah 1 porsi lagi dengan jenis yang berbeda dari yang pertama.
"1 porsi rujak paling mahal Rp 5 ribu. 2 porsi baru Rp 10 ribu. Dengan uang Rp 10 ribu, sudah dapat 10 jenis buah. Daripada dibuat untuk beli rokok, mending buat rujak," jelas Samuel.
Dengan mengonsumsi buah setiap hari, para buruh sudah memenuhi asupan vitamin dan mineralnya. Buah juga dipercaya mengandung antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas bisa terbentuk karena asap rokok yang didapat di tempat kerja, polusi, dan makanan yang dimakan.
(Adt/Igw)