Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi menunjuk Arifatul Choiri Fauzi sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan Veronica Tan sebagai Wakil Menteri, dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Pengumuman ini disampaikan pada Sabtu malam, 20 Oktober 2024, bersamaan dengan perkenalan para menteri baru.
Penunjukan Arifatul Choiri Fauzi tidak mengejutkan, mengingat posisinya sebagai Sekretaris Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU). Sebelumnya, pada 14 Oktober 2024, Arifatul dan Veronica Tan termasuk dalam 49 tokoh yang diundang ke kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kartanegara IV, Jakarta Selatan.
Baca Juga
Saat itu, Arifatul belum mengungkapkan posisi yang akan dijabatnya. Kini, dia resmi menggantikan Bintang Puspayoga sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Advertisement
Profil Arifatul Choiri Fauzi
Arifatul Choiri Fauzi dikenal sebagai sosok yang aktif dalam organisasi Islam, terutama di Nahdlatul Ulama (NU). Dia menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muslimat NU dan juga merupakan anggota Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (Infokom MUI).
Selain keterlibatannya dalam organisasi keagamaan, Arifatul memiliki pengalaman politik yang signifikan. Pada Pemilihan Presiden 2024, dia berperan sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, seperti dilansir dari Antara.
Setelah resmi dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah akan bekerja didampingi oleh Veronica Tan, yang telah ditunjuk oleh Presiden Prabowo sebagai Wakil Menteri PPPA.
"Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," sebut Presiden Prabowo saat mengumumkan nama-nama menteri baru.
Profil Veronica Tan, Sosok Tangguh yang Ditunjuk sebagai Wamen PPPA di Era Prabowo
Nama Veronica Tan kembali mencuat ke permukaan publik setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkannya sebagai salah satu Wakil Menteri di Kabinet Merah Putih. Wanita yang dikenal sebagai mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini kini resmi menjabat sebagai Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), mendampingi Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.
Lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 6 Desember 1977, Veronica Tan adalah putri sulung dari tiga bersaudara. Kehidupannya mulai dikenal luas saat menjadi istri Ahok. Namun, perjalanan hidupnya berubah setelah keduanya memutuskan bercerai pada tahun 2018.
Setelah perceraian, Veronica tidak tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu. Sebaliknya, dia tampil sebagai sosok wanita yang tangguh, mandiri, dan terus berkontribusi untuk masyarakat. Selain fokus mengurus ketiga anaknya, Vero, sapaan akrabnya, aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan juga menjalankan bisnis di bidang impor daging melalui perusahaannya, Alpha Agro Indonesia.
Â
Advertisement
Kisah Hidup dan Sepak Terjang Veronica Tan
Dalam sebuah wawancara bersama Melaney Ricardo tiga bulan yang lalu, Veronica bercerita tentang bagaimana ia menghadapi perubahan besar dalam hidupnya setelah berpisah dengan Ahok.
"Kalau dulu ada suami, saya bisa ngobrol dan berbagi masalah. Tapi sekarang, saya harus menyelesaikan semuanya sendiri," ungkapnya. "Saya harus berjuang dan menyelesaikan masalah secara mandiri."
Kiprah Veronica Tan Usah Diragukan Lagi
Kiprah Veronica dalam dunia sosial pun tidak bisa dipandang sebelah mata. Ketika masih menjadi istri Ahok, ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta.
Di kedua posisi tersebut, Veronica aktif mengadvokasi isu-isu kesehatan dan pemberdayaan keluarga, serta menunjukkan dedikasi tinggi untuk kesejahteraan masyarakat.
Pengalaman Veronica dalam dunia sosial dan kepemimpinan itulah yang membuatnya layak menduduki posisi Wakil Menteri PPPA. Tugasnya kini adalah memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta memastikan kesetaraan gender dan perlindungan anak di Indonesia.
Dedikasi dan pengalamannya selama ini tentu menjadi modal besar untuk berperan lebih luas dalam memperjuangkan kesejahteraan perempuan dan anak-anak di Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence