Terawan Agus Putranto Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, IDI: Itu Prerogatif Presiden

Liputan6.com, Jakarta - Terawan Agus Putranto diangkat Presiden Prabowo Subianto menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Mantan Menteri Kesehatan ini mengatakan bakal siap melakukan tugas yang diperintahkan.

"Saya adalah tentara meskipun sekarang saya sudah purnawirawan. Saya selalu siap melaksanakan tugas yang diperintahkan," kata mantan Kepala RSPAD Gatot Soebrato Jakarta itu usai pelantikan di Istana Kepresidenan Jakarta.

Terkait pengangkatan Terawan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi memberi tanggapan. Menurutnya, itu adalah prerogatif Presiden Prabowo Subianto.

“Jadi kami tidak masuk di dalam sebuah area kepentingan politik dan prerogatif (hak istimewa) presiden, itu adalah prerogatif presiden,” ujar Adib usai peringatan hari ulang tahun (HUT) IDI di Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2024).

Sebagai ketua organisasi profesi, ia mendukung keputusan presiden dalam mengawal berbagai permasalahan untuk rakyat Indonesia.

“Jadi yang jelas kita mendukung presiden terpilih bersama jajarannya di dalam mengawal permasalahan bersama-sama untuk rakyat Indonesia.”

Lantas, idealnya tugas seorang Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan itu seperti apa?

“Saya kira saya tidak bisa menjelaskan dari aspek kita, itu tentunya prerogatif presiden yang bisa menjelaskan,” tambah Adib Khumaidi.

Santri yang berada di pesantren sebaiknya di cek kesehatannya untuk mencegah penularan penyakit termasuk tuberkulosis (TBC). Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi di pesantren.Karena itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus menega...

2 dari 4 halaman

Detail Tugas Terawan

Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tampak terlihat berada di Istana Kepresidenan pada Selasa, 22 Oktober 2024 saat ada pelantikan . (Dok Tangkapan Layar — Terawan Agus Putranto Utusan Khusus Presiden di Bidang Kesehatan

Sebelumnya, awak media sempat menanyakan mengenai detail pekerjaan Terawan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

Terawan mengatakan belum mengetahui detailnya tapi siap melaksanakan tugas dan mempelajari tugas dan tanggung jawabnya.

Dokter spesialis radiologi konsultan itu juga berjanji akan memberikan nasihat terkait kesehatan nasional kepada Prabowo dengan jujur dan objektif.

"Saya akan memberikan kejujuran, penuh objektivitas, dan mudah-mudahan bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Terawan.

3 dari 4 halaman

Pelantikan Terawan Sebagai Penasihat Khusus Presiden

Jabatan baru Mantan Menkes Terawan Agus Putranto di Pemerintahan Prabowo. (Dok Sekretariat Presiden)

Prabowo telah melantik Terawan untuk menempati posisi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

"Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Profesor Doktor Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan," kata protokoler di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Selain Terawan, pada pemerintahan Prabowo ada beberapa nama lain yang menempati posisi Penasihat Khusus Presiden sesuai bidangnya. Di antaranya Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Jenderal TNI (Purn.) Wiranto S.H.M.M. Lalu, ada juga Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan.

4 dari 4 halaman

Profil Terawan Agus Putranto

Terawan Agus Putranto adalah dokter spesialis radiologi konsultan.

Ia pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan oleh Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju. Posisinya kemudian digantikan oleh Budi Gunadi Sadikin pada Desember 2020 untuk menangani COVID-19 dan reformasi kesehatan.

Terawan Agus Putranto lahir di Sitisewu, Yogyakarta pada 5 Agustus 1964. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto.

Terawan mendapatkan gelar dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Lalu, Terawan juga mengembangkan pengetahuan medisnya dengan mengambil spesialis Radiologi di Universitas Airlangga (Unair), Surabaya.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan S3 di Fakultas Kedokteran Universitas Hassanudin, Makassar.