Sukses

Kangkung Sayuran Murah Meriah yang Kaya Zat Besi, Penting Masuk Daftar Makanan Ibu Hamil

Selain daging merah, jangan lupa untuk memasukkan sayuran. Salah satu sayuran yang kaya zat besi adalah kangkung.

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi untuk mencegah anemia. Sumber pangan yang kaya zat besi diantaranya adalah daging merah seperti daging sapi.

Selain daging merah, jangan lupa untuk memasukkan sayuran. Salah satu sayuran yang kaya zat besi adalah kangkung.

"Sayur yang paling banyak zat besi itu kangkung," kata dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fetomaternal Astrid Fransisca Padang.

"Kangkung ini murah meriah tapi membuat kadar hb (hemoglobin) tetap baik," lanjut Astrid dalam sesi interview daring pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Selain kangkung, Astrid juga merekomendasikan sayuran lain yakni brokoli. Sayuran hijau satu ini bukan cuma tinggi zat besi tapi juga vitamin C.

Selain, daging merah dan sayuran, wajib juga dalam menu makan sehari-hari adalah buah-buahan. Astrid menyarankan untuk mengonsumsi buah kaya vitamin C diantaranya jeruk, kiwi, stroberi.

"Vitamin C itu meningkatkan pengikatan zat besi. Jadi, kalai makan juga makanan mengandung vitamin C akan memperbaiki zat besi dalam tubuh," kata dokter yang sehari-hari praktik di Rumah Sakit Pondok Indah - Puri Indah Jakarta ini.

Terapkan Pola Gizi Seimbang

Astrid menekankan bahwa yang terpenting adalah ibu hamil menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Di mana ada karbohidrat, protein serta buah dan sayur.

"Jadi jangan pagi makan bubur ayam, lalu siangnya makan bakso saja, kemudian malam makan di mal tanpa memperhatikan gizi. Perhatikan pola makannya ya," saran Astrid.

2 dari 2 halaman

27 Persen Ibu Hamil di Indonesia Anemia

Anemia memang menjadi salah satu masalah pada ibu hamil. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, total ibu hamil secara nasional mencapai 4,9 juta. Dari jumlah tersebut, 27 persen di antaranya tercatat mengalami anemia serta 17 persen Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Budi menuturkan selain berpotensi menyebabkan kematian pada bayi yang baru lahir, anemia yang dialami oleh ibu hamil tersebut tentunya bisa menyebabkan bayi mengalami Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

"Saya sebenarnya pengin lihat BBLR-nya harus turun dan kematian bayinya juga turun. Kalau saya maunya di bawah 5 per 1.000 bayi lahir itu kematiannya enggak boleh lebih dari itu karena tinggi sekali, kasihan bayi-bayi kita," kata Budi saat berada di Bandung, 17 Oktober 2024.