Sukses

Update Kondisi Siswa SMPN 8 Tangsel yang Kena Cacar Air dan Gondongan

SMPN 8 Tangsel di lockdown karena banyak siswa sakit cacar air dan gondongan. Kini tinggal 15 siswa yang masih sakit cacar air.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Sekolah SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel) Banten, Muslih, mengatakan beberapa siswa yang sakit cacar air dan gondongan sudah mulai sembuh. Per Jumat 25 Oktober 2024, siswa yang cacar tinggal 15 orang dan sudah tidak ada yang gondongan.

"Setiap hari kami pantau perkembangan siswa," kata Muslih.

Rencanannya minggu depan pihak sekolah bakal mengadakan pertemuan secara online melibatkan orangtua murid serta Puskesmas Kranggan untuk mencegah terjadinya terjadinya kasus itu lagi.

"Minggu depan kami akan buat zoom meeting dengan seluruh orang tua siswa, dengan dokter dari Puskesmas Kranggan, agar mencegah penyakit ini terulang kembali," kata Muslih kepada Liputan6.com pada Sabtu, 26 Oktober 2024.

Seperti diketahui SMPN 8 Tangsel menerapkan lockdown karena puluhan siswa sakit cacar air dan gondongan. Muslih mengatakan berdasarkan hasil rekapan data bahwa sempat ada 43 siswa alami cacar air dan gondongan dan 59 anak mengalami pilek dan demam.

Mengingat banyak anak sakit dan hasil koordinasi dengan Puskesmas Kranggan maka diputuskan agar SMPN 8 melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama 14 hari. PJJ dimulai dari Kamis, 17 Oktober 2024 hingga 31 Oktober 2024. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit cacar air dan gondongan itu. 

 

2 dari 4 halaman

Awal Mula Penularan

Muslih menceritakan kejadian siswa di SMPN 8 Tangsel terkena cacar air dan gondongan bermula dari Ujian Tengah Semester (UTS) di sekolah tersebut pada 23 hingga 27 September lalu.

“Awalnya ada siswa yang sakit cacar dan gondongan masuk sekolah, karena harus ikut UTS tanggal 23 hingga 27 September 2024. Yang sakit itu siswa kelas 7,” ungkap Muslih.

Lalu, pada saat ujian tersebut, siswa dicampur antar kelas 7, 8 dan 9 atau seterusnya pada satu kelas. Diduga, penularan terjadi pada saat ujian tersebut berlangsung.

Setelah selesai ujian tengah semester tersebut, siswa masuk sekolah seperti biasa, melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing. Pada saat itulah pihak sekolah menyadari banyak siswa yang izin tidak masuk sekolah dengan alasan sakit.

“Kemudian, sekolah membuat imbauan kepada orangtua siswa dan para siswa, jika terdapat siswa yang sakit diimbau untuk tidak masuk sekolah. Istirahat dulu di rumah, sampai benar-benar sembuh. Tapi tetap, siswa yang izin tidak masuk sekolah semakin banyak,” ungkap Muslih.

 

3 dari 4 halaman

Siswa Tak Masuk Sekolah Pernah Capai 102 Orang

Sekolah mendapati ada banyak siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit makin banyak. Berdasarkan hasil rekapan, pada tanggal 11 Oktober, siswa tidak masuk mencapai 98 orang, dengan rincian sakit sebanyak 73 orang, 22 orang izin dan tanpa keterangan 3 orang.

Lalu, pada 15 Oktober 2024 siswa yang tidak masuk sekolah semakin banyak saja. Terdapat 102 siswa tidak masuk sekolah karena sakit, 13 siswa izin dan 2 siswa tidak masuk tanpa keterangan.

“Karena siswa yang sakit semakin banyak, akhirnya kami melaporkan kondisi itu ke Puskesmas Kranggan yang menjadi puskesmas rujukan sekolah kami,” ujar Muslih.

Hingga akhirnya petugas Puskesmas Kranggan meminta pihak sekolah untuk menanyakan atau mendata ulang kepada siswa yang sakit, mengenai sakit apa yang diderita, apa saja gejalanya dan bagaimana keadannya.

Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa ada yang sakit cacar air dan gondongan serta batuk pilek. Hasilnya sakit cacar air dan gondongan ada 43 siswa sementara itu sakit batuk pilek demam ada 59 siswa. Puskesmas Kranggan pun merekomendasikan untuk kegiatan belajar mengajar secara PJJ.

4 dari 4 halaman

Penyakit Cacar Air dan Gondongan Mudah Menular

Epidemiolog Dicky Budiman mengungkapkan penerapan lockdown di SMPN 8 Tangsel adalah keputusan tepat. Bila tidak dilakukan lockdown maka penularan bisa lebih luas lagi. 

"Karena cacar air sangat menular, tidak adanya lockdown dapat memperparah situasi dengan penularan lebih luas ke siswa lain, guru, dan staf. Wabah yang lebih besar juga meningkatkan beban pada layanan kesehatan,” terang Dicky.

Cacar air merupakan infeksi virus yang disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV) dan sangat menular. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar atau melalui droplet saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Gondongan atau mumps adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis (kelenjar air liur) yang menyebabkan pembengkakan di area pipi dan leher. Virus ini menyebar melalui droplet, seperti halnya cacar air.