Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun, menyinggung soal daun katuk dalam debat kedua pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 pada Minggu malam, 27 Oktober 2024. Menurutnya, para ibu perlu mengonsumsi daun katuk supaya air susunya lancar.
"Perlu dipersiapkan seorang ibu agar air susunya lancar itu dengan banyak makan daun katuk sehingga tidak perlu lagi harus memaksakan disedot ASI-nya," kata Dharma.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa para ibu juga berhak mendapat waktu yang luas untuk mengasuh anaknya. Salah satu caranya dengan menyediakan tempat khusus di lingkungan kerja sang ibu.
Advertisement
"Dan, tentu beri waktu yang luas untuk seorang ibu mengasuh anaknya. Ada tempat-tempat yang harus disiapkan di setiap perusahaan atau pabrik sehingga si ibu bisa punya waktu untuk menyusui anaknya," ujar Dharma.
"Kalau pun ibunya diberikan libur atau diberikan cuti, bisa bekerja dari rumah dengan konsep Getuk Tular Adab ibu dapat menjalankan pekerjaannya hanya dari rumah," tambahnya.
Terkait pernyataan Dharma soal daun katuk, apakah betul daun katuk untuk memperlancar ASI?
Hal ini sempat dibahas oleh dokter konsultan laktasi & konselor makanan pendamping air susu ibu (MPASI), dr. Nurmaulidia, IBCLC, CIMI, belum lama ini.
Apakah Benar Daun Katuk Bisa Memperbanyak ASI?
Menurut Nurmaulidia, daun katuk memang menjadi salah satu makanan yang dapat membantu ibu memproduksi ASI.
Dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 24 September 2024, Nurmaulidia menjelaskan bahwa salah satu rahasia sukses dalam meningkatkan produksi ASI adalah daun katuk.
Dia, mengatakan, tanaman ini sudah lama dikenal dalam dunia ibu menyusui karena kemampuannya dalam meningkatkan kadar hormon prolaktin dan oksitosin.
"Hormon-hormon ini sangat penting untuk memastikan produksi ASI yang optimal. Menambahkan daun katuk ke dalam menu harian tidak hanya sehat, tapi juga lezat," ujarnya.
Advertisement
Biar ASI Banyak Harus Makan Apa?
Selain daun katuk, ada makanan lain yang dapat membantu ibu meningkatkan produksi ASI, yakni ikan gabus.
Menurut Nurmailidia, ikan gabus memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas ASI. Ikan ini kaya akan protein dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh ibu dan bayi.
Menggabungkan ikan gabus dengan daun katuk dapat menjadi solusi ampuh untuk meningkatkan produksi ASI.
Selain itu, kombinasi dua makanan alami ini berfungsi menurunkan tingkat stres, yang sering kali menjadi penghambat bagi ibu menyusui. Dengan kadar stres yang lebih rendah, proses menyusui pun akan lebih lancar dan menyenangkan.
Apa Manfaat Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi?
Upaya mengonsumsi daun katuk dan ikan gabus menjadi penting untuk mendukung tercapainya program ASI eksklusif.
ASI eksklusif sendiri bukan sekadar makanan, melainkan 'superfood' bagi bayi. Ini memberikan manfaat luar biasa dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka selama 1.000 hari pertama kehidupan.
ASI eksklusif menjadi hal yang amat penting bagi si kecil karena beberapa alasan yakni:
1. Nutrisi Lengkap dan Seimbang
Menurut Nurmaulida, ASI eksklusif mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, lemak, dan karbohidrat dalam komposisi yang sempurna. Nutrisi ini mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan otak bayi secara optimal.
Advertisement
2. Membangun Imunitas yang Kuat
ASI kaya akan faktor imunologis, seperti antibodi dan sel imun, yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai infeksi.
Data WHO menyebut bahwa dengan mengonsumsi ASI eksklusif, risiko kematian bayi akibat infeksi dapat berkurang hingga 13 persen.
3. Perlindungan dari Penyakit Infeksi
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko 36 persen lebih tinggi mengalami infeksi saluran cerna dan 28 persen lebih mungkin terkena infeksi saluran napas bawah. ASI membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Advertisement
4. Mendorong Perkembangan Otak
Nurmaulida, mengatakan, perkembangan otak bayi sangat pesat dalam dua tahun pertama. ASI tidak hanya memberikan nutrisi fisik, tetapi juga mendukung perkembangan kognitif, membantu bayi tumbuh menjadi individu yang cerdas dan kreatif.