Sukses

Kemenkes Pastikan Program Skrining Kesehatan Gratis Cakup Pemeriksaan Tiroid

Wamenkes sebut program skrining kesehatan gratis yang dicanangkan Prabowo Subianto salah satunya adalah skrining tiroid.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa program skrining kesehatan gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto mencakup skrining tiroid.

“Skrining terhadap tiroid menjadi sangat penting, salah satu quick win yang disampaikan dan menjadi PR kepada Kementerian Kesehatan dari Presiden Pak Prabowo adalah melakukan skrining kesehatan. Dan kita sudah akan launching skrining kesehatan di hari ulang tahun salah satu di antaranya adalah skrining kelainan tiroid,” kata Dante dalam Peluncuran White Paper Tiroid bersama Merck di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Dengan skrining tiroid maka masyarakat akan mengetahui lebih awal tentang kondisi tiroidnya. Dengan demikian, beban pembiayaan kelainan tiroid yang mencapai Rp750 miliar setiap tahun bisa menjadi lebih rendah.

“Sehingga pembiayaan yang Rp750 miliar yang dikeluarkan setiap tahun untuk biaya penanganan tiroid menjadi lebih rendah,” ucap Dante.

Sebelumnya, Dante bercerita, tadi malam dirinya bertemu dengan pasien hipotiroid tanpa gejala. Kondisi hipotiroid tersebut terdeteksi lantaran pasien melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up.

“Dan itu bukan pertama kali saya dapatkan pasien-pasien yang hipotiroid atau mengalami kelainan tiroid yang tanpa gejala,” kata Dante.

Dengan contoh kasus ini, Dante mengingatkan bahwa gangguan tiroid di Asia Pasifik cenderung lebih besar daripada populasi global.

2 dari 4 halaman

Mengenal Gangguan Tiroid

Kelainan atau gangguan tiroid merupakan penyakit yang menyerang kelenjar tiroid. Organ ini berfungsi memproduksi hormon yang mengatur fungsi penting tubuh.

Penyakit tiroid di Asia Pasifik memiliki prevalensi tinggi, mencapai 11 persen pada hipotiroidisme, dibandingkan dengan global yang hanya 2-4 persen. Deteksi dini penting untuk mengurangi dampak kesehatan, kualitas hidup, dan ekonomi bagi pasien, termasuk ibu dan bayi yang baru lahir.

Kelenjar tiroid sendiri bekerja dengan memproduksi hormon tiroid yang mengatur fungsi berbagai organ di dalam tubuh. Hal-hal seperti seberapa cepat tubuh membakar kalori hingga seberapa cepat laju detak jantung, jadi tanggung jawab hormon tiroid.

“Oleh karena itu bila sampai terjadi gangguan tiroid, dampaknya bisa sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang,” kata penyintas kelainan tiroid sekaligus Pendiri Pita Tosca, Astriani Dwi Aryaningtyas dalam kesempatan yang sama.

3 dari 4 halaman

Jenis Gangguan Tiroid

Menurut Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Pusdatin Kemenkes) RI, gangguan tiroid bisa dibagi ke dalam beberapa kelompok tergantung dari kelainan bentuk atau fungsinya.

Gangguan tiroid karena kelainan bentuk:

  • Difus (terjadi pembesaran pada kelenjar tiroid yang merata)
  • Nodul (terjadi benjolan pada kelenjar tiroid yang dapat bersifat jinak atau ganas)

Gangguan tiroid karena kelainan fungsi:

  • Hipotiroid (berkurang atau berhentinya produksi hormon tiroid)
  • Hipertiroid (berlebihannya produksi hormon tiroid)
  • Eutiroid (kelenjar tiroid yang bentuknya tidak normal tapi fungsinya normal)
4 dari 4 halaman

Faktor Risiko Gangguan Tiroid

Gangguan tiroid dapat dialami oleh siapa saja terlepas dari jenis kelamin, usia, dan status sosial. Hanya saja ada beberapa faktor yang diketahui bisa berkontribusi terhadap gangguan tiroid.

  • Umur: Kemenkes RI menyebut orang yang berusia 65 tahun ke atas bisa semakin besar risikonya mengidap gangguan tiroid.
  • Jenis kelamin: Meski semua jenis kelamin bisa mengidap gangguan tiroid, wanita disebut-sebut memiliki risiko yang lebih besar.
  • Genetik: Faktor genetik dianggap sebagai hal utama dalam masalah gangguan tiroid karena penyakit autoimun.
  • Merokok: Kebiasaan merokok meningkatkan risiko inflamasi yang berpengaruh pada kelenjar tiroid
  • Stres: Stres disebut bisa berhubungan dengan antibodi reseptor TSH. Antibodi ini menstimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon berlebih
  • Obat-obatan: Obat-obatan tertentu dapat mengandung zat yang mengganggu kerja kelenjar tiroid.
  • Kurang yodium: Yodium diperlukan untuk menjaga fungsi kelenjar tiroid dan biasanya diperoleh dari asupan makanan atau minuman sehari-hari.