Sukses

Erupsi Gunung Lewotobi, WVI Respons Cepat Bantu Puluhan Ribu Korban Bencana

Hingga saat ini, erupsi Gunung Lewotobi berdampak pada lebih dari 10.000 warga atau sekitar 2.734 rumah tangga di 14 desa yang tersebar di tiga kecamatan.

Liputan6.com, Jakarta - Wahana Visi Indonesia (WVI) bergerak cepat menanggapi bencana erupsi Gunung Lewotobi yang melanda Flores, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu, 3 November 2024, pukul 23:57 WITA. WVI menurunkan tim tanggap darurat yang akan bertugas selama satu bulan untuk mendistribusikan bantuan berupa tenda, masker medis, dan air bersih. Selain itu, sebagai organisasi yang berfokus pada anak, WVI juga memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak dan masyarakat di kamp pengungsian.

Pada tahap awal ini, WVI juga meluncurkan program Cash and Voucher (CVP) atau bantuan non-tunai agar masyarakat terdampak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka selama masa tanggap darurat.

Hingga saat ini, erupsi Gunung Lewotobi berdampak pada lebih dari 10.000 warga atau sekitar 2.734 rumah tangga di 14 desa yang tersebar di tiga kecamatan.

Abu vulkanik yang meluas turut menyebabkan gangguan pernapasan dan penglihatan, serta mengakibatkan kerusakan bangunan dan penutupan sementara tiga bandara, yaitu di Maumere, Ende, dan Bajawa.

“Kami sangat prihatin dengan bencana yang terjadi di Flores. Lokasi bencana tersebut dekat dengan beberapa area program kami, sehingga kami akan memastikan anak-anak dan masyarakat di lokasi bencana mendapat dukungan yang layak di tengah situasi yang sulit ini. Publik luas juga dapat memberi dukungan donasi melalui yayasan kami,” ujar Direktur Nasional Wahana Visi Indonesia Angelina Theodora melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.  

 

2 dari 2 halaman

Status Siaga 3

Pemerintah daerah telah menetapkan status siaga 3 sejak September, yang berlaku hingga Desember tahun ini. Dengan semakin meningkatnya aktivitas vulkanik, Pusat Vulkanologi menaikkan status erupsi ke level darurat tingkat IV, level tertinggi. Aktivitas vulkanik gunung di Kabupaten Wulanggitang dan Kabupaten Ile Bura ini tercatat dengan amplitudo seismik mencapai 47,3 milimeter selama lebih dari 20 menit.

“Pemerintah Flores Timur segera menurunkan tim reaksi cepat untuk mengevakuasi warga ke lokasi yang aman. Bantuan logistik dari kabupaten tetangga telah diterima, namun dukungan tambahan masih sangat dibutuhkan untuk jangka panjang. Saat ini, melalui Dinas PUPR, pemerintah sedang mencari lokasi aman untuk hunian sementara. Kami sangat membutuhkan dukungan lembaga lain, terutama untuk kebutuhan di luar makanan dan kegiatan psikososial. Kehadiran WVI diharapkan dapat meringankan beban para penyintas,” ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Flores Timur Yos Bella.

Yos juga menekankan pentingnya koordinasi berkelanjutan antara pemerintah dan berbagai lembaga kemanusiaan yang terlibat, terutama mengingat tantangan cuaca di musim hujan.