Liputan6.com, Banyuwangi Berada di ujung timur Pulau Jawa, Kabupaten Banyuwangi memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari beragam hasil laut seperti ikan, hasil peternakanan di daratan, hingga buah dan sayuran segara
Dengan kekayaan alam yang dimiliki, tak heran bila pangan lokal Banyuwangi juga kaya dan beragam. Makanan khas daerah ini tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga kaya akan kandungan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan termasuk mencegah anemia dan stunting.
Baca Juga
Bersama Danone Indonesia lewat program Jelajah Gizi 2024, Liputan6.com sempat menjajal makanan khas dari Banyuwangi. Mulai dari berbahan ayam hingga tawon, berikut adalah beberapa makanan khas Banyuwangi:
Advertisement
1. Rujak Soto
Apakah Anda bisa membayangkan bumbu rujak dicampur kuah soto? Perpaduan ini ada dalam makanan bernama rujak soto, yang banyak ditemukan di Banyuwangi.
Rujak soto menggabungkan kuah soto dan bumbu rujak. Bagi sebagian orang yang belum terbiasa, rasanya mungkin mengejutkan, tetapi ternyata paduan ini harmonis dan lezat.
Dalam semangkuk rujak soto biasanya berisi lontong, potongan tahu, kacang panjang, dan timun kemudian ada bumbu rujak di atasnya, Baru kemudian kuah soto berisi daging sapi atau daging babat lalu tuang ke dalam mangkuk.
"Bumbu rujak itu memakai kacang tanah diberi sedikit petis hitam dan pisang kluthuk kemudian diulek kasar," kata pihak dari restoran Srenge Wetan yang menyajikan makanan.
Makin nikmat memakannya saat hanga lalu disantap dengan kerupuk udang dan emping melinjo.
Ikut hadir bersama dengan rombongan pakar keamanan pangan dan nutrisi dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Ahmad Sulaeman bahwa makanan rujak soto ini bukan lagi food fusion melainkan perkawinan unik antara rujak dan soto.
Ahmad juga menilai hidangan ini memiliki kandungan gizi yang baik, dengan karbohidrat dari lontong, serat dari kacang panjang dan mentimun, serta protein dari daging sapi dan telur.
2. Ayam Kesrut
Ayam kesrut adalah makanan berkuah dengan cita rasa asam manis dan pedas dengan ditambahkan kecombrang yang membuat sajian ini terasa segar. Hidangan ini disajikan bersama dengan ikan asin, tempe goreng, bayam rebus dan sambal lalu nasi.
"Seperti garang asam. Biasanya untuk sarapan pagi makanan ini," kata tim dari restoran Srengenge Wetan.
Menurut Ahmad Sulaeman, jika menilik komposisi ayam kesrut, porsi tersebut sudah cukup memenuhi kebutuhan protein untuk sekali makan pada orang dewasa.
"Saya lihat ini komposisi protein tinggi ya, bisa memenuhi protein dalam satu kali makan orang dewasa dengan berat badan 60 kg kan butuh 60 gram protein. Saya kira dari sajian ini sudah terpenuhi," tutur Ahmad.
Ada juga tempe goreng yang juga sumber protein nabati serta mengandung antioksidan jenis isoflavon. Isoflavon disebut juga fitoestrogen atau estrogen tumbuhan karena fungsinya mirip dengan hormon estrogen pada manusia.
Lalu, kehadiran bayam bukan hanya sebagai sumber serat tapi juga mengandung klorifil yang tinggi antioksidan.
Mengenai ikan asin lho dalam sajian ini, Ahmad menuturkan bahwa boleh-boleh saja menyatapnya. Asalkan tubuh sehat makan sedikit ikan asin karena bisa membantu meningkatkan selera makan.
"Kalau sehat ya enggak masalah karena untuk stimulus rasa. Namun kalau punya hipertensi jangan makan ikan asin," pesannya.
Advertisement
3. Nasi Pecel Rawon
Orang Banyuwangi tampaknya memang suka percampuran makanan.
Perkawinan makanan terjadi lagi dalam sajian bernama pecel rawon. Makanan khas Banyuwangi yang terdiri dari tauge, kacang panjang, timun dengan bumbu pecel di atas sayuran. Lalu diguyur dengan kuah rawon berisi daging sapi.
"Bukan sekadar maknyus ini tapi richness of flavour. Ini kekayaan yang luar biasa, bukan sekadar manis asin gurih lho ini," kata Ahmad mencoba mendeskripsikan rasa makanan pecel rawon.
"Pecel dan rawon ketika digabung tidak menyebabkan kontradiktif tapi mendukung," lanjutnya.
Bila dilihat dari komposisi, sumber serat sudah cukup terpenuhi dari sajian ini. Namun, jika dari segi protein hewani masih kurang sehingga bisa ditambahkan sedikit lagi agar asupan gizi makin lengkap.
Mengenai kehadiran rempeyek ebi dan rempeyek kacang, kriuk saat mengigit makanan tersebut menimbulkan sensasi di telinga atau indera pendengaran.
"Kita ini bukan binatang, kita makan dengan kelima panca indera kita. Kehadiran rempeyek menambah kenikmatan," tuturnya.
4. Sego Cawuk
Salah satu menu yang cocok untuk sarapan adalah sego cawuk atau nasi cawuk. Makanan khas Banyuwangi ini kaya nutrisi mulai dari protein hingga serat untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Apa si sego cawuk?
Dalam sepiring sego cawuk terdapat kuah segar gurih berisi tahu. Lalu, lalu ada potongan telur rebus yang dituangi kuah berwarna kecoklatan yang memiliki rasa gurih dan asin sedikit manis. Ada juga potongan ikan sambal tomat.
Rasanya makin nikmat karena ada kesegaran dari daun semanggi serta parutan kelapa mirip urap dengan rasa agak sedikit pedas. Semuanya itu bila ditambah dengan nasi akan membuat menyantap makanan tersebut terasa enak.
Termasuk Menu Lengkap Gizi
Ahmad Sulaeman mengatakan menu ini termasuk menu lengkap gizi. Dimana terdapat sumber protein yang beragam dari ikan dan telur serta protein nabati dari tahu. Lalu, sumber serat bisa didapatkan dari daun semanggi yang segar.
"Daun semanggi yang punya tingkat antioksidan tinggi," kata Ahmad.
Antioksidan adalah senyawa yang mencegah dan memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas.
Advertisement
5. Botok Tawon
Bila biasanya orang makan botok lamtoro, Banyuwangi punya botok tawon.
Makanan ini terbilang unik lantaran menggunakan bahan dasar sarang tawon muda. Lalu, dimasak dengan bumbu dasar lain seperti bawang merah, bawang putih, cabai, tomat. Kemudian dibungkus daun pisang lalu dikukus.
Saat Liputan6.com menjajal makanan ini ada sensasi krenyes-krenyes dari sarang tawon tersebut dengan cita rasa manis, gurih dan pedas.
Menu ini cocok disajikan bersama dengan nasi putih hangat.
Menurut Ahmad, sajian ini bisa jadi sumber protein. Di dalamnya mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh kembang.
6. Pecel Pitik
Makanan khas Banyuwangi ini biasanya menggunakan ayam kampung yang sudah digoreng atau dibakar kemudian disuwir-suwir ukuran besar.
Setelah disuwir-suwir, dilumuri dengan parutan kelapa sedang plus sedikit air kelapa yang dicampur dengan cabai rawit, bawang merah, bawang putih, gula merah, garam dan terasi.
Ayam yang dibaluri dengan bumbu tersebut menimbulkan sensasi rasa yang muncul adalah pedas, gurih, dan asin.
Kami sempat mencoba membuat pecel pitik ini saat berada di Desa Wisata Adat Osing Kemiren.
Siapa sangka, nama pecel pitik itu penuh filosofi. Pecel pitik di sini adalah diucel-ucel hang perkara apik. Dalam bahasa Indonesia berarti dilumuri dengan berbagai perkara yang baik.
Mengenai kandungan nutrisi, seperti diketahui pecel pitik berbahan ayam yang merupakan sumber protein. Lalu, ketambahan lemak baik dari parutan kelapa serta bumbu-bumbu dapur yang menggugah selera.
Advertisement
7. Ayam Lodho
Menu selanjutnya kembali berbahan ayam yakni ayam lodho.
Ayam lodho terbuat dari ayam kampung yang dimasak dengan kuah santan dan cita rasa pedas. Proses pembuatannya dimulai dengan mengoleskan bumbu seperti kunyit, ketumbar, dan garam pada ayam, lalu dibakar agar mengeluarkan aroma khas.
Setelah itu, ayam disajikan dengan kuah santan yang dibumbui bawang merah, bawang putih, dan cabai, memberikan rasa yang kaya dan gurih.
8. Sego Tempong
Banyak orang mengenal sego tempong atau nasi tempong di Bali, namun ternyata hidangan ini sebenarnya berasal dari Banyuwangi.
Nama sego tempong diambil dari rasa sambalnya yang sangat pedas. "Tempong" dalam bahasa lokal berarti tampar, mengacu pada sensasi pedas sambal yang terasa seperti ditampar.
“Itu sambalnya pedas sekali, seperti ditampar-tampar, jadi disebut sego tempong,” kata Puji, salah satu karyawan di Sego Tempong Mbok Wah.
Hidangan sego tempong terdiri dari nasi dengan pilihan lauk seperti ayam, ikan, atau cumi, serta tahu, tempe, dan ikan asin.
Hidangan ini juga dilengkapi dengan sayuran rebus seperti kubis dan bayam, serta sambal pedas yang dibuat dari bahan-bahan mentah seperti tomat, cabai, terasi, gula, garam, dan perasan jeruk limau.
Advertisement