Liputan6.com, Jakarta - Pakar Keamanan Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ahmad Sulaeman menjelaskan bahwa kecombrang dan kunyit dapat berperan dalam menurunkan kolesterol dalam tubuh. Menurutnya, kecombrang, yang kaya akan kandungan antioksidan, memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
"Radikal bebas ini bisa mengoksidasi lemak dalam tubuh, termasuk kolesterol, yang kemudian berbahaya bagi kesehatan kita. Proses oksidasi kolesterol bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari diabetes hingga penyakit jantung," kata Prof. Sulaeman saat kepada Health Liputan6.com di Banyuwangi belum lama ini.
Baca Juga
Dia, mengatakan, antioksidan dalam kecombrang berfungsi untuk mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Artinya, selain bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, kecombrang juga membantu melindungi tubuh dari berbagai penyakit terkait peradangan dan kerusakan sel.
Advertisement
Namun, Prof. Sulaeman mengingatkan agar kita tidak hanya bergantung pada kecombrang sebagai solusi tunggal.
Kecombrang sebaiknya dikonsumsi sebagai campuran dalam bumbu masakan atau minuman, bukan sebagai makanan utama yang dikonsumsi secara berlebihan. "Minuman yang mengandung kecombrang biasanya juga dilengkapi dengan gula dan bahan lainnya, sehingga konsumsinya harus tetap bijak," tambahnya.
Apakah Kunyit Bisa Mengobati Kolesterol Tinggi?
Selain kecombrang, kunyit juga dikenal sebagai herbal yang efektif dalam menurunkan kolesterol. Dia, menjelaskan, kunyit memiliki mekanisme yang terbukti secara ilmiah dapat mengubah kolesterol menjadi komponen lain yang lebih bermanfaat bagi tubuh, seperti asam empedu.
"Dengan mengubah kolesterol menjadi asam empedu, kadar kolesterol dalam darah berkurang," kata Prof. Sulaeman.
Dia juga menyebutkan bahwa kunyit dapat membantu tubuh menghasilkan hormon yang dibutuhkan, seperti testosteron dan vitamin D, yang penting bagi kesehatan tubuh.
Apa yang Terjadi Jika Kolesterol Dibiarkan?
Kolesterol adalah substansi lemak yang penting untuk tubuh kita. Namun, jika terlalu banyak, bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Ketika kolesterol menumpuk dalam darah dan tidak segera diubah menjadi komponen lain yang lebih berguna, dampaknya bisa sangat merugikan.
Prof. Sulaeman menjelaskan bahwa penumpukan kolesterol dalam darah dapat menyebabkan pengapuran pembuluh darah. Proses ini mengarah pada penebalan dan penyempitan pembuluh darah, yang menghalangi aliran darah yang sehat.
Akibatnya, tekanan darah bisa meningkat, memicu hipertensi, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Karena itu, penting untuk segera mengelola kadar kolesterol dalam tubuh. Salah satu cara untuk mencegah penumpukan kolesterol adalah dengan mempercepat proses pengubahannya menjadi komponen lain yang lebih berguna, seperti hormon atau vitamin.
Advertisement
Bagaimana Caranya Biar Kolesterol Cepat Turun?
Menurunkan kolesterol bukanlah hal yang sulit jika kamu tahu caranya. Cara lain yang efektif untuk menurunkan kolesterol adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan berserat.
Serat berfungsi untuk mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh. Meskipun kamu doyan menyantap makanan tinggi kolesterol, tubuh tetap bisa mengolahnya dengan lebih baik.
Oleh karena itu, penting untuk menambahkan lebih banyak makanan berserat, seperti buah, sayuran, dan biji-bijian dalam pola makan harian kamu.
Selain mengonsumsi makanan berserat, kamu juga dapat memanfaatkan bahan alami seperti kecombrang dan kunyit.
Kecombrang memiliki sifat antioksidan yang tinggi dan dapat membantu mengatasi kelelahan serta melindungi tubuh dari kerusakan sel. Kunyit, dengan kandungan curcumin-nya, telah terbukti mampu membantu menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung.
Dari Mana Datangnya Kolesterol?
Menurut Prof. Sulaeman, kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber, yaitu endogen (diproduksi oleh tubuh) dan eksogen (diperoleh dari makanan).
"Kolesterol yang berasal dari makanan harus segera diubah menjadi komponen lain yang bermanfaat, bukan dibiarkan menumpuk dalam pembuluh darah," katanya.
Jika kolesterol berlebihan dan tidak dikelola dengan baik, risiko penumpukan lemak dalam pembuluh darah meningkat, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah.
Advertisement