Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta agar dokter spesialis jantung meningkatkan kompetensi. Hal ini disampaikannya dalam simposium internasional kardiovaskular yang diselenggarakan RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
"Saya minta dokter-dokter spesialis jantung kompetensinya makin lama makin tinggi," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers International Cardiovascular Summit (IICS) 2024 di Jakarta, Minggu (17/11).
Baca Juga
Menurutnya satu alat kesehatan yang dapat dimanfaatkan bagi berbagai jenis penyakit, seperti misalnya alat ultrasonografi (USG). Umumnya, alat tersebut digunakan untuk skrining kehamilan, namun bisa juga digunakan untuk mendeteksi kanker payudara. Karenanya diperlukan keahlian pengguna alat tersebut.
Advertisement
Kemampuan menggunakan satu alat kesehatan untuk berbagai penyakit ini sudah dikuasai oleh banyak ahli medis di dunia.
“Undanglah mereka untuk mengajarkan prosedur baru dengan alat yang sama atau ada alat baru yang bisa kita pakai untuk mempermudah atau meningkatkan kualitas dari layanan kesehatan Indonesia. Nanti IICS selanjutnya harus lebih banyak mendatangkan expert dunia,” ungkap Menkes Budi.
IICS 2024 merupakan simposium internasional kardiovaskular kedua kedua yang diselenggarakan, setelah sebelumnya berlangsung acara serupa pada 2023, seperti disampaikan Direktur Utama RSJPD Harapan Kita dr Iwan Dakota, Sp.JP(K).
Simposium tersebut merupakan tindak lanjut arahan Menteri Kesehatan pada dua tahun lalu guna mengadakan simposium berskala internasional yang menghadirkan pakar-pakar dunia. Kali ini, para pembicara simposium berasal dari Korea, Jepang, China, Hong Kong dan India.
“Simposium ini diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan, kapabilitas, dan transfer knowledge. Peserta datang tidak hanya memberikan kuliah, tapi memberikan live demonstration untuk kita yang berada di Rumah Sakit Jantung Harkit dan akan disebarluaskan ke jejaring kardiovaskular nasional,” ungkap Iwan.
Upaya Kurangi Angka Kematian Akibat Penyakit Jantung
Menurut Menkes Budi Gunadi, simposium IICS menjadi salah satu upaya mengurangi angka kematian akibat penyakit kardiovaskular di Tanah Air. Saat ini, tercatat 550 ribu kematian per tahun akibat penyakit tersebut.
Berbagai topik seperti intervensi struktural, pengobatan ASCVD, inovasi dan strategi penyelamatan dalam operasi jantung anak, coronary intervention conduction system pacing (CSP), operasi jantung pembuluh darah khusus operasi jantung robotik, dan pengembangan teknologi pada perkutan dibahas dalam simposium tersebut.
Hampir 700 peserta yang terdiri dari dokter maupun perawat hadir langsung dalam simposum, sementara 500 peserta lainnya mengikuti secara virtual.
Advertisement