Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi sering kali menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan. Tanpa gejala yang terasa, kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti serangan jantung dan stroke. Namun, kabar baiknya adalah alam menyediakan berbagai tanaman herbal yang terbukti efektif membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami.
Pakar Tanaman Obat dan Obat Tradisional dari RSUP Sardjito Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Dr. Danang Ardiyanto, MKM mengungkapkan bahwa beberapa tanaman herbal memiliki kemampuan khusus untuk membantu mengontrol kolesterol. Apa saja tanaman tersebut?Â
Baca Juga
Simak daftar tanaman herbal yang dapat menurunkan kolesterol di bawah ini:
Advertisement
1. Jati Belanda
Tanaman ini memiliki berbagai manfaat untuk mengontrol kadar kolesterol, terutama kolesterol LDL atau kolesterol jahat. Kandungan flavonoid dan tanin dalam jati belanda mampu menghambat penyerapan kolesterol di usus dan mempercepat proses pembuangan kolesterol dari tubuh.
Selain itu, ekstrak daun jati belanda membantu mengurangi penyerapan lemak di usus, yang berkontribusi pada keseimbangan kadar lipid dalam darah. Sifat antioksidan jati belanda juga melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, mencegah pembentukan plak di arteri, dan mengurangi risiko aterosklerosis.
"Jati belanda ini juga sering dimanfaatkan untuk mengontrol berat badan, yang turut mendukung pengelolaan kolesterol, terutama pada individu dengan obesitas," kata Danang saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon belum lama ini.
Â
2. Teh
Minuman teh, khususnya teh hijau, dikenal memiliki manfaat besar dalam menurunkan kadar kolesterol LDL. Katekin, senyawa antioksidan kuat dalam teh hijau, berperan dalam mengurangi penyerapan kolesterol di usus sekaligus meningkatkan ekskresinya.
Selain itu, teh hijau juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik, yang membantu membersihkan arteri dari kolesterol berlebih. Teh hitam, meskipun memiliki efek yang lebih ringan dibandingkan teh hijau, tetap memberikan manfaat serupa dalam menurunkan LDL dan melindungi pembuluh darah dari plak aterosklerosis.
Baik teh hijau maupun teh hitam memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi, yang secara keseluruhan membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Â
Advertisement
3. Tempuyung
Meskipun kurang populer dibandingkan jahe atau kunyit, tempuyung (Sonchus arvensis) memiliki manfaat kesehatan yang tak kalah penting. Sayangnya, tanaman ini sering disalahartikan sebagai gulma karena jarang dibudidayakan dan tidak diperdagangkan secara luas.
Tempuyung merupakan tanaman terna setinggi 2 meter dengan batang lunak berlubang. Daunnya hijau muda, bergerigi rapat, dan bunganya berwarna kuning cerah. Kandungan utama tempuyung meliputi flavonoid, kaempferol, quersetin, kalium, natrium, silika, dan magnesium. Senyawa-senyawa ini mendukung berbagai khasiatnya, antara lain:
- Diuretik: Membantu mengeluarkan kelebihan garam dan air dari tubuh, mendukung fungsi ginjal.
- Peluruh Batu Ginjal: Kandungan kalium membantu meluruhkan kristal kalsium pada batu ginjal, mencegah penyumbatan urine dan kerusakan ginjal.
- Antioksidan: Melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, mengurangi risiko penyakit seperti kanker dan penyakit kardiovaskular.
- Antihiperurisemia: Menurunkan kadar asam urat dalam darah dengan menghambat enzim xantin oksidase.
- Antihipertensi: Kandungan flavonoid dan kalium efektif membantu mengontrol tekanan darah tinggi.
Sebagai tanaman kaya manfaat, tempuyung memiliki potensi besar untuk mendukung kesehatan secara alami.
Apa Ciri-Ciri Orang Terkena Kolesterol?
Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, sebagian besar diproduksi oleh hati dan sebagian lainnya berasal dari makanan. Namun, jika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu tinggi, dapat menyebabkan penumpukan plak dalam dinding pembuluh darah, yang berisiko menimbulkan aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan kondisi yang dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, dan bisa menjadi pemicu penyakit jantung koroner serta stroke, dilansir yankes.kemkes.go.id.
Beberapa kondisi yang perlu diwaspadai sebagai tanda kolesterol tinggi adalah rasa mudah lelah, yang terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke jaringan tubuh akibat penumpukan plak pada pembuluh darah.
Selain itu, sering merasa mengantuk juga bisa menjadi tanda tidak langsung kolesterol tinggi, karena penyumbatan pada pembuluh darah mengurangi pasokan oksigen ke otak, yang mempengaruhi tingkat kewaspadaan.
Nyeri pada kaki juga merupakan gejala kolesterol tinggi. Penumpukan plak pada pembuluh darah kaki dapat menyebabkan rasa sakit atau nyeri. Begitu pula dengan pegal-pegal di tengkuk, yang meskipun bisa disebabkan oleh berbagai hal, sering kali juga terkait dengan penumpukan plak di pembuluh darah leher yang menghalangi aliran darah ke otak.
Nyeri dada merupakan tanda lain yang harus diwaspadai, karena bisa menunjukkan penumpukan plak pada pembuluh darah jantung, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung atau serangan jantung.
Penumpukan kolesterol yang terjadi pada tubuh juga dapat menyebabkan terbentuknya xanthomata, yakni pembengkakan berwarna kekuningan yang terlihat pada kulit atau urat, atau xanthelasma, yang berupa bercak-bercak kuning di bawah kelopak mata, yang menandakan kadar kolesterol dalam darah tinggi.
Advertisement
Kolesterol Tinggi Hindari Makanan Apa?
Kolesterol tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, dan salah satu cara untuk mengelolanya adalah dengan memperhatikan asupan makanan. Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari jika Anda sudah terindikasi memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi, dilansir p2ptm.kemkes.go.id.
Makanan yang diolah dengan cara digoreng, seperti gorengan, dapat mengandung kolesterol tinggi, terutama jika minyak yang digunakan sudah dipakai berulang kali.
Otak sapi dan jenis jerohan lainnya juga perlu diwaspadai. Otak sapi, misalnya, mengandung kolesterol yang sangat tinggi, bahkan dalam jumlah yang sangat signifikan pada 10 gram.
Makanan yang berasal dari hewan, terutama yang memiliki lemak jenuh tinggi, seperti hati sapi, sebaiknya dikurangi. Dalam 100 gram hati, terkandung kolesterol sebanyak 564 mg, yang sudah melebihi sebagian besar kebutuhan kolesterol harian.
Kuning telur juga harus dikonsumsi dengan hati-hati. Setiap 100 gram kuning telur mengandung sekitar 1200 mg kolesterol, jauh melebihi batas yang disarankan untuk konsumsi harian.
Butter juga termasuk makanan yang tinggi kolesterol. Hanya dalam 100 gram butter, terkandung 215 mg kolesterol, dan satu sendok makan butter saja sudah mengandung sekitar 20 mg kolesterol.
Udang juga perlu diwaspadai karena memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Dalam 100 gram udang, terkandung sekitar 195 mg kolesterol.
Makanan cepat saji, yang umumnya digoreng menggunakan minyak jenuh, juga menjadi salah satu penyumbang kolesterol tinggi dalam tubuh. Minyak jenuh yang digunakan dalam proses pengolahan makanan cepat saji akan meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah.
Dengan menghindari makanan-makanan tersebut dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat, Anda dapat menjaga kadar kolesterol tetap terkendali.