Liputan6.com, Jakarta Penggunaan gawai sehari-hari kerap memicu mata tegang dan lelah. Kondisi mata tegang akibat kelainan refraksi sebenarnya bisa dihilangkan, tapi perlu dikenali terlebih dahulu penyebab dan gejalanya.
Menurut dokter spesialis mata Sophia Pujiastuti, mata tegang dan mata lelah adalah dua kondisi yang berbeda. Mata lelah biasanya ditandai dengan rasa pedas saat bekerja di depan layar. Hingga sering mengerjap dan penglihatan mulai kabur hingga ingin menutup mata meski hanya sebentar.
Baca Juga
Ketika kembali membuka mata, orang yang mengalami mata lelah sudah bisa melanjutkan kegiatannya. Inilah yang disebut sebagai kondisi mata lelah.
Advertisement
“Sementara itu, ketegangan mata terkadang bukan hanya berdampak pada penglihatan yang buram, melainkan juga rasa tegang di bagian otot leher dan otot bahu, hingga kemudian menyebabkan sakit kepala,” kata Sophia dalam keterangan pers, Kamis (5/12/2024).
“Area sekitar mata juga terasa berat dan tidak nyaman, seperti terasa kaku dan tertekan. Sedangkan mata lelah, efeknya tidak sampai sakit kepala. Biasanya mata akan terasa tidak enak saja,” kata pendiri SILC Lasik Center itu.
Sophia menambahkan, penyebab mata tegang dan mata lelah bisa sama. Gejala-gejala yang muncul, misalnya penglihatan buram, juga sama-sama bersifat sementara. Pada mata yang tegang, level sakit kepala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap pasien.
“Sangat subjektif, karena tergantung dari penyebab,” kata dokter yang berpengalaman dalam melakukan laser vision correction.
Apa Saja Penyebab Mata Tegang?
Lebih lanjut, Sophia mengatakan, ketegangan mata dapat disebabkan oleh banyak hal. Lima penyebab yang paling umum yakni:
Kelainan Refraksi
Sebagian orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kelainan refraksi. Ini membuat mereka tak mengenakan kacamata padahal sebetulnya sudah memerlukan.
Kelainan refraksi bisa berupa miopia (mata minus), hipermetropia (mata plus), atau astigmatisma (mata silinder).
“Mungkin Anda tidak tahu bahwa Anda memiliki kelainan refraksi, karena tidak pernah melakukan pemeriksaan refraksi. Atau, Anda sudah memakai kacamata, tapi sebenarnya ukuran lensanya harus diganti. Misalnya, Anda masih pakai kacamata minus 3 dioptri, padahal seharusnya sudah memakai ukuran minus 4 dioptri,” jelas Sophia.
Dalam keadaan seperti ini, jika mata terus digunakan untuk aktivitas tanpa menggunakan alat bantu (kacamata), maka lama-kelamaan mata akan terasa tidak nyaman.
Advertisement
Digital Eye Strain
Penyebab mata tegang selanjutnya adalah digital eye strain. Pekerjaan yang menuntut mata untuk terus-menerus menatap layar monitor juga dapat membuat mata tegang.
“Tak bisa dielakkan, sejumlah pekerjaan memang memaksa mata Anda terpaku pada layar, misalnya pekerjaan sebagai editor.”
Untuk mengatasi penyebab ini, Sophia menyarankan untuk menerapkan prinsip 20-20-20. Setelah 20 menit bekerja, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Setelah itu, mata siap bekerja lagi.
Fokus pada Satu Pekerjaan Detail dalam Waktu Lama
Fokus pada pekerjaan detail dalam waktu lama juga bisa membuat mata tegang. Contoh pekerjaan detail adalah menjahit yang memerlukan fokus tinggi pada benang-benang atau payet agar tersusun rapi.
“Lama-kelamaan mata akan terasa tegang. Kondisi akan semakin buruk, jika ditambah postur tubuh yang tidak baik. Misalnya, Anda menunduk dalam waktu lama, sehingga otot-otot pundak dan leher akan terasa sakit.”
Pencahayaan Kurang
Membaca di ruang dengan pencahayaan remang-remang akan membuat mata bekerja terlalu keras untuk fokus pada tulisan. Akibatnya, mata akan menjadi tegang.
“Sebaiknya Anda tidak menempatkan sumber cahaya di belakang. Letakkan lampu di tempat yang tepat. Misalnya, ketika Anda menulis dengan tangan kanan, sumber cahaya diletakkan di sebelah kiri, sehingga penerangannya cukup,” kata Sophia.
Advertisement
Mata Kering
Penyebab kelima mata tegang adalah mata kering. Ketika sudah sangat fokus mengerjakan sesuatu, sering kali kita lupa berkedip.
Padahal, berkedip mempunyai tujuan tersendiri. Menurut Sophia, ketika berkedip, mata membasahi kornea. Kornea terdiri atas lima lapisan dengan epitel sebagai yang terluar. Di atas epitel terdapat lapisan air mata.
“Saat fokus membaca atau menggunakan laptop, dan mata Anda kering, Anda akan merasakan lelah pada mata, yang bisa berujung pada ketegangan mata,” jelas Sophia.