Liputan6.com, Jakarta - Otak adalah pusat kendali tubuh yang berperan mengatur berbagai fungsi penting, mulai dari pikiran hingga gerakan tubuh. Namun, kelainan seperti stroke, aneurisma, tumor, atau malformasi pembuluh darah dapat mengganggu fungsi tersebut dan menurunkan kualitas hidup.
Kelainan ini sering disebabkan oleh faktor genetik, cedera, penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat. Gejalanya meliputi sakit kepala berat, gangguan penglihatan, kelemahan tubuh, hingga kejang.
Baca Juga
Treatment DSA Itu Apa?
DSA, atau Digital Subtraction Angiography, adalah teknik pencitraan medis yang sangat andal dalam mendeteksi dan mengevaluasi kelainan pembuluh darah, khususnya di otak. Teknologi ini menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar rinci pembuluh darah, dengan menghilangkan struktur lain seperti tulang dari latar belakang.
Advertisement
Menurut dr. Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K) dari Bethsaida Hospital, DSA memungkinkan diagnosis cepat dan akurat, sekaligus menjadi panduan untuk tindakan medis seperti thrombectomy (stroke), coiling (aneurisma), dan embolisasi (malformasi atau tumor pembuluh darah).
DSA Gunanya untuk Apa?
Dengan menggunakan sinar-X, DSA dapat memberikan gambaran rinci tentang kondisi pembuluh darah tanpa terganggu oleh struktur lain seperti tulang. Teknologi ini telah menjadi alat penting dalam diagnosis dan perencanaan pengobatan bagi berbagai kondisi medis yang melibatkan sistem vaskular, terutama pada otak.
Â
1. Deteksi Aneurisma Serebral
DSA mampu memvisualisasikan ukuran, lokasi, dan bentuk aneurisma untuk membantu perencanaan intervensi seperti coiling atau operasi.
Advertisement
2. Malformasi Arteriovenosa (MAV)
Kelainan hubungan arteri dan vena yang menyebabkan aliran darah abnormal dapat dilihat dengan jelas menggunakan DSA, membantu dokter menentukan strategi pengobatan.
3. Stenosis dan Oklusi Pembuluh Darah
Penyempitan atau sumbatan pada pembuluh darah yang berisiko menyebabkan stroke iskemik dapat dideteksi dengan DSA. Teknik ini juga digunakan untuk memandu tindakan seperti thrombectomy atau pemasangan stent.
Advertisement
4. Tumor dengan Vaskularisasi Abnormal
Tumor otak yang memiliki suplai darah abnormal dapat divisualisasikan dengan DSA. Teknologi ini membantu tim medis mengidentifikasi pola vaskularisasi tumor dan menyumbat pembuluh darah yang memberi makan tumor.
5. Pendarahan Intrakranial
Sumber perdarahan seperti ruptur aneurisma atau MAV dapat diidentifikasi dengan DSA, memungkinkan penanganan cepat dan tepat.
Advertisement
Keunggulan Metode DSA dalam Penanganan Kelainan Otak
Metode ini memiliki sejumlah keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam berbagai prosedur medis yang membutuhkan ketepatan dan efisiensi.
Salah satu keunggulan utama DSA adalah sifatnya yang minimal invasif. Berbeda dengan metode lain yang memerlukan sayatan besar, DSA hanya memerlukan akses melalui pembuluh darah kecil, mengurangi risiko infeksi dan mempercepat proses pemulihan pasien.
Sandra, mengatakan, hal ini memungkinkan pasien untuk pulih lebih cepat setelah prosedur dan kembali beraktivitas dalam waktu singkat.
Selain itu, DSA memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Teknologi ini mampu mendeteksi kelainan pada pembuluh darah dengan sangat detail, sehingga dokter dapat mengambil keputusan medis yang lebih tepat.
Gambar yang dihasilkan oleh DSA memiliki resolusi tinggi, memberikan visualisasi yang sangat jelas tentang kondisi pembuluh darah, sehingga mempermudah dokter dalam mendiagnosis masalah dan merencanakan tindakan lebih lanjut.
Salah satu keunggulan lainnya adalah kemampuan untuk melakukan pemantauan secara real-time. Dengan DSA, dokter dapat langsung melihat aliran darah dan mendeteksi masalah secepat mungkin, memungkinkan mereka untuk memberikan perawatan yang lebih tepat dan efektif.
Teknologi ini juga sangat berguna dalam panduan prosedur endovaskular, seperti pemasangan stent atau koil embolisasi, yang sering dilakukan untuk menangani kelainan pembuluh darah otak.
Melalui teknologi DSA, pengobatan kelainan pembuluh darah otak dapat dilakukan dengan lebih aman, cepat, dan efektif, dengan mengurangi risiko komplikasi dan memaksimalkan hasil pemulihan bagi pasien.