Sukses

3 Perbedaan Tipe Penyakit Kolesterol Tinggi yang Penting untuk Diketahui dan Waspadai

3 tipe penyakit kolesterol tinggi yang perlu diketahui: kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida. Masing-masing memiliki dampak berbeda pada kesehatan dan perlu penanganan yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol tinggi merupakan masalah kesehatan yang sering kali tidak terdeteksi hingga menimbulkan komplikasi serius.

Meskipun kolesterol diperlukan tubuh untuk membuat hormon, vitamin D, dan zat pencernaan, kadar kolesterol yang berlebihan dapat berisiko bagi kesehatan, dilansir medlineplus-gov pada Selasa, 10 Desember 2024. 

Kolesterol tinggi dapat membentuk plak di dinding arteri, yang dikenal dengan aterosklerosis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Untuk itu, penting untuk memahami berbagai jenis kolesterol dalam tubuh, yaitu HDL, LDL, dan VLDL, serta perbedaannya.

1. High-Density Lipoprotein (HDL) atau Kolesterol Baik

HDL dikenal sebagai kolesterol 'baik' karena memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung. HDL membantu tubuh menghilangkan kolesterol berlebih dengan cara membawa kolesterol kembali ke hati, tempat kolesterol tersebut kemudian dibuang.

Kadar HDL yang tinggi dapat membantu mencegah penumpukan plak di dinding arteri dan mengurangi risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, memiliki kadar HDL yang tinggi adalah hal yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh.

2. Low-Density Lipoprotein (LDL) atau Kolesterol Jahat

Berbeda dengan HDL, LDL sering disebut sebagai kolesterol "jahat". LDL dapat menumpuk di dinding arteri dan membentuk plak yang mempersempit atau bahkan menyumbat aliran darah.

Penumpukan plak ini menyebabkan aterosklerosis, yang berisiko menimbulkan penyakit jantung koroner. Kadar LDL yang tinggi harus diwaspadai karena meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti serangan jantung dan stroke.

 

2 dari 8 halaman

3. Very Low-Density Lipoprotein (VLDL) Kontributor Lain Kolesterol Jahat

VLDL juga termasuk kolesterol "jahat", meskipun berbeda dengan LDL. VLDL terutama mengangkut trigliserida, sejenis lemak dalam darah, yang dapat berkontribusi terhadap penumpukan plak di arteri.

Meskipun keduanya, LDL dan VLDL, berkontribusi terhadap penumpukan plak, VLDL memiliki fokus utama pada transportasi trigliserida, sementara LDL lebih banyak membawa kolesterol. Kadar VLDL yang tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

3 dari 8 halaman

Kolesterol Tinggi Disebabkan Oleh Apa?

Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan sering kali disebabkan oleh kebiasaan hidup yang tidak sehat. Berikut adalah beberapa faktor penyebab kolesterol tinggi yang perlu kamu ketahui:

1. Kebiasaan Makan Tidak Sehat

Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh adalah salah satu penyebab utama kolesterol tinggi. Lemak jenuh banyak ditemukan dalam daging merah, produk susu berlemak penuh, cokelat, makanan panggang, serta makanan yang digoreng dan diproses.

Asupan lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.

4 dari 8 halaman

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang kurang gerak atau banyak duduk tanpa diimbangi dengan olahraga dapat menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam tubuh. Kolesterol HDL memiliki fungsi untuk mengangkut kolesterol jahat dari pembuluh darah ke hati, sehingga kekurangannya meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

5 dari 8 halaman

3. Merokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga dapat menurunkan kadar kolesterol HDL, terutama pada wanita. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL, sehingga memperburuk kondisi kolesterol tinggi. 

6 dari 8 halaman

4. Stres

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi hormon tertentu, seperti kortikosteroid. Hormon-hormon ini dapat merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak kolesterol, yang akhirnya meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

7 dari 8 halaman

5. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Minum alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam tubuh. Jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, alkohol dapat mempengaruhi keseimbangan kolesterol dan berisiko meningkatkan kolesterol LDL.

8 dari 8 halaman

6. Faktor Genetik

Selain faktor gaya hidup, faktor genetik juga memengaruhi kadar kolesterol seseorang. Sebagai contoh, hiperkolesterolemia familial (FH) adalah kondisi bawaan yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah sangat tinggi. Selain itu, beberapa kondisi medis tertentu dan penggunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan peningkatan kolesterol LDL atau penurunan kolesterol HDL.

Video Terkini