Liputan6.com, Jakarta Sering merasa nyeri di area sekitar leher? Sekilas mungkin terlihat sepele sehingga membuat sebagian dari kamu sering mengabaikannya. Namun, jika dibiarkan begitu saja, sensasi leher yang terasa kaku dan nyeri ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Nggak mau kan produktivitas jadi terganggu karena masalah yang satu ini?
Jangan diabaikan begitu saja karena nyeri leher bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan tepat. Jadi, penting buat mengenali penyebab nyeri leher yang jarang disadari agar kamu bisa menemukan solusi yang tepat buat mengatasinya. Apa saja?
1. Salah Posisi Tidur
Tidur dengan posisi leher yang tidak sejajar dapat memberikan tekanan berlebih pada otot dan saraf di area tersebut. Posisi tidur yang tidak ergonomis, seperti menggunakan bantal terlalu tinggi atau keras, bisa menyebabkan ketegangan otot hingga peradangan ringan.
Lalu gimana cara mengatasinya? Gunakan bantal yang mendukung lekuk alami leher, seperti bantal ergonomis. Selain itu, tidur telentang atau miring adalah posisi terbaik untuk menjaga keseimbangan tulang belakang selama tidur. Mengatur kebiasaan ini dapat membantu mencegah nyeri leher di pagi hari.
Advertisement
2. Terlalu Lama Bekerja di Depan Komputer
Bekerja di depan komputer dalam waktu lama sering kali melibatkan posisi tubuh yang kaku, dengan bahu yang tegang dan kepala condong ke depan. Kebiasaan ini menyebabkan tekanan tambahan pada leher.
Cara mengatasinya adalah dengan memastikan monitor sejajar dengan mata dan gunakan kursi yang mendukung punggung bawah. Istirahat setiap 30 menit untuk meregangkan otot juga sangat membantu dalam mencegah nyeri leher kronis akibat postur yang buruk selama bekerja.
3. Posisi Tubuh yang Sering Menunduk saat Menggunakan Smartphone
Fenomena text neck adalah istilah populer untuk menggambarkan dampak negatif menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel. Leher harus menahan beban tambahan setiap kali kepala condong ke depan, meningkatkan risiko nyeri otot dan kerusakan jangka panjang pada tulang belakang.
Tips sederhana untuk mencegah ini adalah dengan mengangkat ponsel hingga sejajar dengan mata. Jangan lupa kurangi waktu layar dengan menetapkan batas harian untuk pemakaian smartphone.
Advertisement
4. Membawa Tas Punggung yang Terlalu Berat
Mengangkut beban berlebih di tas punggung menyebabkan distribusi berat yang tidak merata, memaksa otot leher dan bahu bekerja ekstra untuk menyeimbangkan tubuh. Beban ini, terutama jika dibawa setiap hari, dapat memicu ketegangan kronis.
Untuk mencegah masalah ini, kurangi isi tas dan pastikan tali tas disesuaikan agar beratnya tersebar merata. Menggunakan tas dengan bantalan bahu yang baik juga bisa menjadi solusi.
5. Cedera Saat Olahraga
Cedera leher saat olahraga sering terjadi akibat gerakan mendadak atau teknik yang salah. Aktivitas fisik seperti angkat beban tanpa pemanasan atau latihan dengan postur yang buruk dapat menyebabkan nyeri akut hingga cedera serius pada otot leher dan tulang belakang.
Pemanasan yang cukup sebelum olahraga dan memperhatikan teknik latihan yang benar sangat penting untuk mencegah cedera. Jika mengalami nyeri leher setelah olahraga, segera lakukan kompres dingin untuk mengurangi peradangan. Jangan lupa segera konsultasikan dengan ahli fisioterapi jika rasa nyeri tidak kunjung berkurang atau membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Dengan mengenali penyebab nyeri leher yang dialami, kamu bisa menemukan penanganan yang tepat agar nyeri nggak semakin parah. Yuk, saatnya lebih perhatikan lagi kondisi tubuhmu secara menyeluruh!Â
Advertisement