Sukses

Berbahaya untuk Kesehatan, 3 Makanan Ini Sebaiknya Jangan Dipanaskan Ulang di Microwave

Ada jenis makanan tertentu yang justru tidak boleh dihangatkan kembali karena dapat berisiko bagi kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta Ketika ada makanan yang tersisa, sayang rasanya untuk tidak menyimpannya. Setelah disimpan di kulkas agar awet, biasanya makanan kemudian dipanaskan kembali sebelum disantap.

Namun, rupanya ada jenis makanan tertentu yang justru tidak boleh dihangatkan kembali karena dapat berisiko bagi kesehatan.

Apa saja makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang?

Menurut ahli diet Harini Bala, bayam merupakan salah satu bahan makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang. Penelitian menunjukkan, kandungan nitrat pada bayam meningkat seiring sayur tersebut dimasak.

Pada suhu tinggi – seperti saat memanaskan kembali sayuran hijau – nitrat diubah menjadi nitrosamin, senyawa yang terkait dengan kanker.

“Tolong jangan panaskan kembali bayam, langsung makan segera setelah Anda memasaknya,” desak Bala dalam video TikTok yang ditonton lebih dari 149.000 kali.

Dia mengklaim bahwa senyawa dalam sayuran yang dipanaskan kembali itu “beracun.”

Jangan Panaskan Teh yang Sudah Dingin

Berikutnya, memanaskan makanan atau minuman ini juga disebut tidak boleh dilakukan. Memang, tidak ada yang mengalahkan nikmatnya menyeruput teh panas, terlebih ketika cuaca sedang dingin. Namun, memanaskan kembali teh bukanlah ide yang baik. 

Saat dipanaskan kembali, sifat antioksidan teh terurai sementara kadar tanin, yang berkontribusi terhadap rasa pahit, meningkat.

Bala juga mengklaim bahwa “bakteri yang tidak aktif” dalam teh akan menjadi “aktif” jika dipanaskan kembali, sehingga menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen, dilansir New York Post

 

2 dari 3 halaman

Bakteri Mengintai Nasi yang Dipanaskan Ulang

Ahli diet juga memperingatkan agar nasi tidak dipanaskan kembali – tetapi ada batasannya.

Pati boleh dipanaskan kembali asalkan disimpan dalam wadah kedap udara di dalam lemari es dalam waktu dua jam setelah dimasak, kata Bala.

Menunggu lebih dari dua jam untuk menyimpannya, dia memperingatkan, meningkatkan risiko berkembang biaknya bakteri berbahaya dalam makanan.

“Tetapi jika Anda memasak nasi di pagi hari dan menyimpannya di lemari es pada malam hari untuk dimakan keesokan harinya, ada kemungkinan besar terbentuknya Bacillus cereus,” dia memperingatkan.

 

3 dari 3 halaman

Gejala Keracunan Bacillus cereus

Bacillus cereus adalah sejenis bakteri yang biasanya menyerang makanan bertepung dan menyebabkan keracunan makanan, sering disebut sebagai “sindrom nasi goreng”, suatu penyakit serius yang jarang mengakibatkan kematian.

Menurut Food and Drug Administration, diperkirakan terdapat 63.400 kasus keracunan Bacillus cereus setiap tahunnya.

Gejala biasanya berupa kram perut, mual, muntah, diare, dan demam.