Sukses

Jaga Alam, RS Ini Sulap Seragam Perawat Tak Terpakai Jadi Tas Jinjing

Mount Elizabeth Novena Hospital (MNH) di Singapura memiliki cara unik untuk mengubah seragam perawat yang sudah tak terpakai menjadi benda lain yang lebih berguna yakni tote bag alias tas jinjing.

Liputan6.com, Jakarta Limbah kain dan pakaian menjadi salah satu tantangan dunia. Pasalnya, limbah ini sulit terurai sementara jumlahnya semakin bertambah.

Termasuk limbah seragam yang tak terpakai, baik di perusahaan maupun di berbagai sektor seperti rumah sakit.

Sadar akan hal ini, Mount Elizabeth Novena Hospital (MNH) di Singapura memiliki cara unik untuk mengubah seragam perawat yang sudah tak terpakai menjadi benda lain yang lebih berguna yakni tote bag alias tas jinjing.

“Para perawat menggunakan seragam itu setiap hari hingga lusuh. Maka dari itu, mereka biasanya mengganti dengan seragam baru antara satu hingga dua kali dalam setahun,” kata Director of Operations, Mount Elizabeth Novena Hospital, Ang Chee Wee kepada Health Liputan6.com saat ditemui di Singapura, Senin (9/11/2024).

Gerakan berkelanjutan ini disebut “The New Me” yang bertujuan memberikan fungsi baru pada lebih dari 1.500kg seragam rumah sakit yang tak terpakai. Kemudian mengubahnya menjadi 600 tas jinjing lengkap dengan gantungan dompet kecil.

Di dalam dompet itu, berisi surat kecil bertuliskan ucapan terima kasih dari si “tas” karena telah memberinya “kehidupan” baru.

“Terima kasih telah memberi saya kesempatan hidup baru!” bunyi surat The New Me.

2 dari 4 halaman

Dicuci dan Disanitasi Sesuai Standar MOH

Dalam surat juga dijelaskan bahwa kain rumah sakit yang sudah tidak terpakai dicuci dan disanitasi sesuai standar Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

Tak hanya seragam perawat, kain lain seperti sprei, jubah pasien, dan jas kantor juga disulap menjadi tas jinjing.

“Saya pernah menjadi seragam dari berbagai departemen. Setiap bulan, banyak teman saya yang dikutuk karena noda, dan keausan. Menyadari bahaya dan pemborosan lingkungan, tim Keberlanjutan MNH mencuci dan mensanitasi saya dengan baik sesuai standar linen rumah sakit MOH.”

3 dari 4 halaman

Lahan Penghasilan bagi Penjahit Rumahan

Tak hanya berdampak positif bagi bumi, inisiatif ini juga menjadi lahan rezeki bagi para penjahit rumahan yang membutuhkan bantuan finansial.

“Beberapa penjahit rumahan yang hebat mengubah saya menjadi sebuah tas.”

Hal ini diaminkan oleh Ang Chee Wee, menurutnya, pihaknya memang melibatkan para penjahit rumahan untuk menyukseskan gerakan ini. Pihak MNH pun membayar para penjahit itu.

“Sekarang, saya dapat menjadi teman Anda dan menjaga barang-barang pribadi Anda tetap aman, alih-alih dibuang ke tempat pembuangan sampah. Anda juga dapat menggunakan gantungan amplop untuk menyimpan kartu dan membawa saya keliling dunia!” tutup surat itu.

4 dari 4 halaman

Setiap Tas Jinjing Punya Model Berbeda

Ang Chee Wee menambahkan, karena tas ini terbuat dari berbagai bagian seragam dan kain rumah sakit, maka modelnya pun tidak akan sama persis.

“Karena tas ini berasal dari beberapa bagian seragam yang berbeda, ada bagian kerah, punggung, maupun bagian depan,” jelas Ang Chee Wee saat jamuan makan siang di MNH.

Secara keseluruhan, tas ini memiliki jahitan yang rapi. Kainnya pun bersih dan lembut. Bagian dalamnya dilapisi furing yang juga berasal dari seragam rumah sakit. Ada kancing klip yang dapat mengunci tas. Ukurannya tak terlalu besar dan mudah untuk dibawa, muat untuk dompet, ponsel, parfum, aksesoris, serta kosmetik.