Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial seorang perempuan lulusan sarjana perikanan membuka perawatan kecantikan abal-abal alias ilegal.
Dalam berbagai video yang beredar, praktik perawatan kecantikan yang disebut Ria Beauty menyediakan layanan untuk menghilangkan bopeng atau kulit wajah tidak rata. Namun, ada berbagai hal janggal dalam perawatan kecantikan ini.
Baca Juga
Mulai dari lokasi praktik yang merupakan kamar apartemen atau hotel yang berpindah-pindah. Ditambah pemberi tindakan yang diketahui bernama Ria Agustina tidak mengenakan pakaian dan peralatan medis. Tak henti di situ, tindakan yang dilakukan oleh Ria terbilang mengerikan.
Advertisement
Video viral menunjukkan Ria menggunakan dermaroller di wajah pasien hingga berdarah. Bagaimana tidak, dermaroller digosokkan berkali-kali ke permukaan wajah pasien dengan teknik asal.
Menurut dokter ahli kulit, Muji Iswanty, dermaroller adalah sebuah alat khusus yang digunakan untuk membantu mengatasi berbagai masalah kulit dengan cara merangsang produksi kolagen. Alat ini berbentuk roller alias roda yang permukaannya diselimuti ratusan jarum yang sangat kecil.
Di tengah kisruh kasus Ria Beauty, tak sedikit pasien yang percaya pada praktik tersebut bahkan menyatakan puas dengan hasilnya. Seperti dapat dilihat di Instagram @riabeauty.id.
“Pasien RB menyatakan puas dengan hasilnya, iya untuk sekali, dua kali mungkin tapi untuk ketiga kali dia akan merusak kulit karena kalau dari yang saya lihat cara tindakan RB itu dia sudah menembus kulit yang terdalam,” kata Muji kepada Health Liputan6.com dalam media briefing secara daring bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jumat (13/12/2024).
Bisa Picu Kanker Kulit
Muji menambahkan, tindakan keliru seperti yang dilakukan RB dapat membuat lapisan kulit lebih cepat tipis.
“Apabila dilakukan sering dan seperti itu, itu akan membuat penipisan kulit yang lebih cepat dan bisa menyebabkan kanker kulit tanpa disadari oleh pasien,” jelas Muji.
Maka dari itu, Muji mengimbau para pasien untuk lebih banyak bertanya kepada dokter. Pasalnya, dokter memang memiliki tugas untuk melayani apa yang ditanyakan pasien.
Advertisement
Penggunaan Dermaroller Ada Prosedur Medisnya
Lebih lanjut, Muji mengatakan bahwa derma roller perlu digunakan sesuai prosedur medis.
“Memang dermaroller ada prosedur medis, karena ada tindakan yang memicu perdarahan, bisa terjadi infeksi, dan itu harus diawasi dokter secara resmi.”
“Kita harus selalu pikirkan efek samping, gimana kalau pasien pulang terus perdarahan di rumah. Nah, kalau kami dokter kulit sudah tahu, setelah tindakan akan dikasih obat A, obat B, obat C, sehingga pasien pulang dia aman dan beberapa hari kemudian bisa melakukan kegiatan,” papar Muji.
Pembelaan Ria Beauty
Ria kini diamankan pihak kepolisian. Perempuan ini sempat mengutarakan pembelaan bahwa ia tidak pernah menyatakan bahwa dirinya dokter. Dan praktik yang dilakukan sudah ada sertifikatnya.
Bahkan, ia menyatakan bahwa apa yang ia jalankan bukanlah klinik kecantikan melainkan hanya salon.
“Kalau pembelaan soal dia punya sertifikasi, sertifikasi dari mana? Apakah sertifikatnya itu terstandarisasi oleh Kementerian Kesehatan yang ada di Indonesia? Apakah sudah sesuai dengan prosedur?” kata Muji.
“Kalau soal salon, apa dermatologi itu masuk ke ranah salon? RB ini melakukannya pindah-pindah hotel loh, tapi ya namanya pembelaan, kita biarkan proses hukum berjalan,” ujar Muji.
Advertisement