Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, kita hampir setiap hari mengalami hujan. Dari berbagai masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, salah satunya adalah penyakit dengue. Dua minggu lalu, cucu saya yang berusia 1,5 tahun mengalami demam, dan setelah pemeriksaan laboratorium, hasilnya menunjukkan reaktif terhadap dengue. Alhamdulillah, ia sudah segera membaik.
Musim hujan memang biasanya menyebabkan peningkatan tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk yang menjadi penular penyakit demam dengue. Penyakit ini bisa terjadi dengan atau tanpa manifestasi perdarahan (DBD).
Baca Juga
Hal ini disebabkan oleh adanya genangan air pada berbagai tempat, seperti kaleng bekas, ban bekas, dan wadah lain yang dapat menampung air hujan. Tempat-tempat ini menjadi sarang bagi nyamuk Aedes aegypti, yang berpotensi menularkan penyakit. Oleh karena itu, kita diingatkan kembali untuk melakukan gerakan 3M, yaitu:
Advertisement
- Mengubur kaleng bekas.
- Menguras tempat penampungan air secara teratur.
- Menutup rapat tempat penyimpanan air.
Untuk Dinas Kesehatan di berbagai daerah, ada tiga hal yang perlu disiapkan. Pertama, meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat tentang demam dengue.
Kedua, mengaktifkan kader kesehatan di tiap RT atau RW untuk melakukan kunjungan rumah pada kasus yang diperlukan. Ketiga, memastikan bahwa pelayanan kesehatan di daerah masing-masing siap memberikan pelayanan dengan tiga kaidah utama:
- Bermutu
- Cepat tanggap
- Ramah dan manusiawi
Prof. Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar FKUI Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan Kabalitbangkes
Â