Sukses

Taman Hijau Rumah Ratusan Satwa di Bintaro Hadirkan Harmoni Konservasi dan Edukasi

Dengan lima ekosistem unik yang dirancang khusus, Aviary Park bukan hanya menjadi rumah bagi lebih dari 120 spesies satwa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Aviary Park Indonesia hadir sebagai oase hijau yang memadukan konservasi, edukasi, dan hiburan di tengah hiruk-pikuk kawasan perkotaan Bintaro. Dengan lima ekosistem unik yang dirancang khusus, taman ini bukan hanya menjadi rumah bagi lebih dari 120 spesies satwa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan.

"Kami telah menanam 10.000 pohon di lahan ini," ungkap Direktur Aviary Park, Michael Sumampouw, dalam bincang media, Jumat (13/12).

"Lahan ini bukan hanya menjadi tempat yang baik untuk satwa-satwa, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat bagi warga sekitar."

Michael sempat menyinggung bahwa dahulu, lahan yang kini menjadi lokasi konservasi tersebut pernah tertimbun sampah. Pihaknya kemudian berupaya menyulap lokasi menjadi kawasan hijau.

Lima Ekosistem Unik

Upaya itu tak sia-sia, kini area konservasi tersebut dilengkapi dengan lima ekosistem yang dirancang sedemikian rupa untuk mencerminkan keanekaragaman alam.

1. Desert/Padang Gurun

Ekosistem ini menggambarkan keindahan dan ketahanan padang pasir, yang berubah menjadi padang rumput ketika diberi cukup hujan.

2. Savanna/Padang Rumput

Sebuah area terbuka yang luas dengan flora khas, memberikan ruang bagi berbagai spesies untuk hidup secara alami. Di sini, pengunjung bsia melihat dan berinteraksi langsung burung parkit, sun conure, jalak bali, keinci holland loop, pigmy goat, domba, hingga kuda pony juga bisa ditunggangi anak-anak.

3. Rainforest/Hutan Hujan Tropis

Di area ini, pengelola Aviary Park menanam hampir 10.000 pohon, menciptakan habitat alami bagi berbagai jenis satwa. Lokasinya yang strategis di samping jalan tol menjadikannya paru-paru hijau baru bagi kawasan ini.

Habitat ini juga menjadi rumah bagi burung-burung eksotis seperti rangkong, julang emas, mambruk, kupu-kupu, kakatua, hingga ratusan serangga. 

 

 

2 dari 4 halaman

Ciptakan Lingkungan Seperti Habitat Asli

4. Swamp/Rawa-rawa

Habitat ini dirancang untuk spesies yang hidup di area berair, melengkapi keberagaman taman. Di sini, pengunjung bisa melihat lesser flamingo, ikan alligator dan tanaman giant tulip.

5. Lake/Danau

Ekosistem ini menyediakan tempat yang ideal bagi burung air seperti pelikan, bebek, belibis, dan spesies lainnya untuk berkembang biak.

Menurut Michael, keberadaan lima ekosistem ini adalah langkah penting untuk memastikan kelangsungan hidup satwa-satwa di dalamnya.

"Kami menciptakan lingkungan yang menyerupai habitat asli mereka, sehingga mereka dapat hidup dan berkembang dengan baik," jelasnya. 

3 dari 4 halaman

Rumah bagi Ratusan Spesies

Aviary Park menjadi rumah bagi lebih dari 120 spesies satwa, termasuk burung elang laut yang dilindungi, pelikan, dan burung nandu. Taman ini juga sukses mengembangbiakkan 31 jenis kupu-kupu, dengan total 4.200 kupu-kupu setiap bulannya. Hal ini juga menjadi komitmen Aviary Park terhadap pelestarian dan edukasi.

Michael menambahkan, "Sebagian besar satwa di sini jinak dan interaktif. Pengunjung dapat memberi makan burung nandu, pelikan, bahkan burung elang. Kami ingin pengunjung merasakan kedekatan dengan satwa-satwa ini."

 

4 dari 4 halaman

Lebih dari Sekadar Konservasi

Selain menjadi tempat konservasi, Aviary Park menawarkan pengalaman yang edukatif dan menyenangkan. Dengan program Aviary Tour, pengunjung diajak berkeliling untuk mengenal lebih jauh setiap ekosistem dan satwa di dalamnya.

Taman ini juga menyediakan fasilitas kuliner di tengah area hijau, memudahkan pengunjung melepas dahaga dan memadamkan lapar.

Michael menjelaskan, "Kami tidak hanya menyediakan tempat untuk rekreasi, tetapi juga menyampaikan pesan penting tentang pelestarian lingkungan dan keberlanjutan."

Video Terkini