Sukses

Melalui Sekolah Siaga, Remaja Indonesia Dibekali Kesadaran Kependudukan

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menekankan pentingnya integrasi wawasan kependudukan bagi generasi muda.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) semakin serius dalam membangun generasi muda yang sadar kependudukan. Hal ini tercermin dalam kegiatan Giat Pramuka Peduli Kependudukan yang diselenggarakan Senin (16/12/2024), bertempat di kantor pusat Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta.

Dalam acara tersebut, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, menekankan pentingnya integrasi wawasan kependudukan bagi generasi muda.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengembangan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Program ini dirancang untuk siswa jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui kegiatan kesiswaan atau ekstrakurikuler.

Sekolah Siaga Kependudukan sebagai Wadah Edukasi

Menurut Menteri Wihaji, SSK menjadi platform strategis untuk menginternalisasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Banggakencana). Program ini mencakup berbagai inisiatif seperti Pusat Informasi Konseling Remaja (PIK-R), Generasi Berencana (GenRe), Kespro Goes to School, hingga Pramuka Peduli Kependudukan (Pramuka PK).

“Edukasi melalui pendekatan berbasis kegiatan kesiswaan lebih efektif. Salah satu yang potensial adalah kepramukaan. Oleh karena itu, implementasi Pramuka di sekolah yang telah melaksanakan SSK perlu ditingkatkan,” ujar Menteri Wihaji.

Ia juga mengingatkan pentingnya penguatan edukasi bagi remaja melalui pesan-pesan utama yang digaungkan oleh Duta GenRe.

“Jangan melakukan pernikahan dini, karena hal ini menjadi potensi luar biasa penyebab stunting. Perempuan sebaiknya menikah minimal di usia 21 tahun, dan laki-laki di usia 25 tahun. Selain itu, hindari seks bebas dan jauhilah narkoba,” tegasnya. 

 

2 dari 3 halaman

Gerakan Ayah Teladan: Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak

Dalam acara ini, Menteri Wihaji juga memperkenalkan Gerakan Ayah Teladan (GATE), salah satu program unggulan Kemendukbangga/BKKBN. Program ini bertujuan meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.

“Para ayah jangan hanya memberikan solusi ekonomi, tetapi juga solusi batin dan sentuhan psikis. Hubungan orang tua dan anak yang langgeng membutuhkan kasih sayang penuh dari kedua orang tua,” ujar Menteri Wihaji.

Ia menekankan bahwa pengasuhan optimal tidak hanya bergantung pada ibu, tetapi juga peran aktif seorang ayah.

 

3 dari 3 halaman

Membangun Generasi Berencana

Inisiatif seperti SSK dan GATE menjadi bagian integral dari strategi pemerintah untuk membangun generasi muda yang tangguh, sadar kependudukan, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan anak-anak muda tidak hanya memahami pentingnya merencanakan masa depan, tetapi juga mampu menghindari risiko seperti pernikahan dini, seks pranikah, dan penyalahgunaan narkoba.

Dengan dukungan program-program tersebut, pemerintah berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan kemampuan generasi muda untuk menjadi agen perubahan di masyarakat.

 

Video Terkini