Liputan6.com, Jakarta - Pemberian vaksin MMRÂ (Measles, Mumps, and Rubella) memiliki peran penting dalam mencegah tiga penyakit menular yang dapat menimbulkan komplikasi serius, yaitu campak, gondongan, dan rubella.
Meskipun Indonesia berhasil menurunkan angka kejadian penyakit campak rubella secara signifikan antara 2013 hingga 2021, pada 2023 angka kejadian penyakit campak justru meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 7.704 kasus menjadi 18.063 kasus. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan imunitas yang harus segera ditangani.
Baca Juga
Apa yang Dimaksud dengan Campak?
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan komplikasi berat seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, hingga kematian. Terutama pada anak-anak dengan sistem imun yang rendah, campak dapat berisiko fatal.
Advertisement
Penyakit rubella, meski tampak ringan, sangat berbahaya bagi wanita hamil, karena dapat menyebabkan keguguran atau kelainan pada janin. Sementara itu, gondongan dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti infeksi otak dan kehilangan pendengaran jika tidak segera ditangani.
Untuk mencegah ketiga penyakit ini, vaksinasi MMR menjadi pilihan utama. Menurut vaksinolog dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD, pemberian vaksin MMR bukan hanya penting bagi anak-anak, tapi juga orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan yang rendah terhadap penyakit tersebut.
"Bagi mereka yang berencana melakukan perjalanan ke luar negeri misalnya, vaksin MMR menjadi langkah pencegahan penting," kata dr Dirga dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 18 Desember 2024.
Â
Negara Mana yang Memiliki Kasus Campak Terbanyak?
Campak masih menjadi ancaman di banyak negara di dunia, seperti di Eropa, Timur Tengah, Asia, dan Afrika. Setiap tahunnya, diperkirakan 128.000 orang meninggal akibat campak.
Negara-negara seperti Inggris, India, Thailand, dan Jepang telah mengalami wabah campak dalam beberapa tahun terakhir.
Untuk itu, dr. Dirga menyarankan,"Bagi masyarakat yang berencana bepergian ke luar negeri, sebaiknya mendapatkan vaksin MMR minimal 2 minggu sebelum keberangkatan."
Â
Advertisement
Vaksin MMR untuk Umur Berapa?
Pemberian vaksin MMR juga sangat disarankan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) untuk orang dewasa usia 19-59 tahun yang belum menerima vaksin pada masa kanak-kanak.
Jika seseorang sudah pernah menerima vaksin sebelumnya, maka hanya diperlukan satu dosis saja. Bagi pasangan yang berencana menikah, vaksinasi MMR juga sangat dianjurkan.
"Vaksinasi rubella sangat penting bagi wanita usia subur, terutama sebelum memasuki masa kehamilan. Infeksi rubella selama kehamilan dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrome (CRS), yang dapat mengakibatkan cacat lahir pada bayi seperti tuli, katarak, hingga masalah jantung," tambah dr. Dirga.