Sukses

Deteksi Dini Lupus, Cegah Pasien Alami Komplikasi Serius

Pada 2025 Kemenkes meluncurkan program SALURI (Periksa Lupus Sendiri) yang menyasar calon pengantin wanita.

Liputan6.com, Jakarta Lupus Eritematosus Sistemik (LES) yang kerap dijuluki sebagai “Penyakit Seribu Wajah”, sering kali sulit dikenali karena gejalanya bisa menyerupai berbagai penyakit lain. Akibatnya, banyak pasien yang baru terdiagnosis setelah kondisinya memburuk.

Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperkuat upaya deteksi dini. Salah satu upaya yang dilakukan dengan meluncurkan program SALURI (Periksa Lupus Sendiri) pada 2025.

Program SALURI menyasar calon pengantin wanita sebagai langkah awal pencegahan di kelompok usia berisiko. JIka mendapati ada tanda-tanda lupus secara mandiri dan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) jika menemukan gejala yang mencurigakan.

“Melalui program SALURI, kami berharap masyarakat lebih memahami pentingnya deteksi dini lupus sehingga kasus dapat ditangani lebih cepat dan tepat,” ujar Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi pada Selasa (17/12/2024).

“Lupus adalah penyakit yang sulit dikenali karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain. Deteksi dini akan membantu pengobatan lebih cepat dan mencegah komplikasi serius,” ujarnya.

Nadia menekankan bahwa deteksi dini lupus membutuhkan kolaborasi multi-sektor antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi profesi, BPJS Kesehatan.

Berdasarkan studi yang dilakukan Prof. Handono Kalim dan tim di Malang, prevalensi lupus di Indonesia diperkirakan sebesar 0,5%, dengan jumlah penyandang lebih dari 1,3 juta orang. Penyakit ini terutama menyerang perempuan usia reproduksi 15-45 tahun.

2 dari 3 halaman

Temui Gejala Berikut, Segera Periksa

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi Anna Ariana mengungkapkan gejala lupus yakni menegaskan pentingnya pemeriksaan dini pada pasien dengan gejala seperti ruam wajah berbentuk kupu-kupu, nyeri sendi dan pembengkakan, kelelahan berat tanpa sebab jelas, sariawan berulang, sensitif terhadap sinar matahari, dan kelainan ginjal seperti proteinuria.

Anna Ariana mengungkapkan jika ditemukan minimal dua gejala pada organ yang berbeda, pasien perlu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut untuk memastikan diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan laboratorium.

3 dari 3 halaman

Manfaat Deteksi Lupus

Anna Ariane mendukung program SALURI, ia  menjelaskan beberapa manfaat deteksi dini lupus diantaranya

1. Meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien.

2. Mencegah kerusakan organ seperti ginjal, jantung, dan paru.

3. Mengurangi biaya pengobatan yang tinggi akibat komplikasi berat.

4. Meningkatkan produktivitas pasien agar tetap dapat bekerja dan beraktivitas normal.

5. Mengurangi flare-up lupus atau serangan penyakit berulang.