Liputan6.com, Jakarta - Edukasi kesehatan dapat disampaikan melalui berbagai cara termasuk lewat pendekatan keagamaan.
Guna memperkuat strategi edukasi kesehatan lewat jalur keagamaan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU).
Baca Juga
MoU ini tentang peningkatan kesehatan masyarakat dalam rangka mewujudkan indonesia sehat. Ditandatangani di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis, 19 Desember 2024. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI, K.H. M. Anwar Iskandar.
Advertisement
Dengan nota kesepahaman ini, kedua belah pihak menegaskan komitmen untuk bersinergi dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pendekatan edukasi keagamaan dan kolaborasi strategis. Tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat, sejahtera, dan bermartabat.
Dalam pidatonya, Ketua Umum MUI K.H. M. Anwar Iskandar menyatakan bahwa kesehatan merupakan nikmat yang harus disyukuri dan dijaga.
“Ajaran agama mengajarkan kita untuk selalu memohon kesehatan. Rasulullah sendiri mengajarkan doa untuk kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah bagian dari ibadah,” kata Anwar mengutip Sehatnegeriku, Sabtu (21/12/2024).
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara MUI dan Kemenkes, mengingat kedua pihak ini memiliki jaringan yang menjangkau hingga tingkat akar rumput, seperti puskesmas dan komunitas keagamaan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan program kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Menjaga Kesehatan Fisik dan Spiritual
Selain kesehatan fisik, hal yang juga penting dijaga adalah moralitas bangsa. Ketua MUI mengingatkan bahwa kesehatan dan moralitas adalah dua hal yang saling melengkapi dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis.
“Bangsa yang sehat secara fisik dan moral akan mampu menghadapi segala tantangan, baik di tingkat nasional maupun global,” tegas K.H. M. Anwar Iskandar.
Kolaborasi Kemenkes dan MUI ini diharapkan terus berlanjut dengan pendekatan promotif dan preventif yang mencakup kesehatan fisik dan spiritual. Sinergi antara Kemenkes dan MUI mencerminkan semangat gotong royong untuk menciptakan Indonesia yang lebih sehat dan bermartabat.
Advertisement
Menjaga Kesehatan adalah Investasi Penting
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa menjaga kesehatan adalah bentuk ikhtiar bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Ia memaparkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang menunjukkan bahwa rata-rata usia harapan hidup masyarakat Indonesia meningkat dari 72 tahun menjadi 74 tahun.
Meski mencerminkan pencapaian, angka ini juga membawa tantangan, khususnya dalam memastikan kualitas hidup yang baik bagi kelompok lanjut usia (lansia).
Menteri Budi juga menekankan bahwa menjaga kesehatan merupakan investasi penting bagi kualitas hidup.
“Kesehatan berada di atas kesejahteraan. Sebanyak apapun harta yang kita miliki, jika kesehatan terganggu, segalanya menjadi tidak berarti. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah prioritas,” ujar Menkes.
3 Langkah Sederhana Jaga Kesehatan
Budi pun menyampaikan tiga langkah sederhana menjaga kesehatan, yakni:
- Menjaga pola makan: makan secukupnya dan tidak berlebihan.
- Tidur yang cukup: penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
- Olahraga rutin: minimal 30 menit sehari, lima kali seminggu, tanpa henti.
“Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati. Dengan menjaga pola hidup sehat, masyarakat tidak hanya memperpanjang usia, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup. Ini adalah investasi besar untuk umat,” ujar Budi.
Kesehatan sebagai bagian dari ibadah juga ditekankan dalam kolaborasi ini. Kesehatan adalah nikmat Allah yang wajib dijaga. Islam mengajarkan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah.
Dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, diharapkan umat Islam memahami dan menerapkan pola hidup sehat sebagai bagian dari pengamalan nilai-nilai keagamaan.
Advertisement