Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan ke Vanuatu usai gempa berkekuatan 7,3 Magnitudo mengguncang negara tersebut.
Selain alat-alat dan logistik kesehatan, pemerintah Indonesia juga mengirimkan tenaga kesehatan dan tenaga medis untuk membantu menangani korban gempa di Vanuatu.
Baca Juga
“Kami melepas tim cadangan kesehatan, tenaga medis, dan tenaga kesehatan Indonesia ke Vanuatu. Mudah-mudahan mereka dapat membantu teman-teman di sana dengan sebaik-baiknya dan kembali ke Tanah Air dengan selamat,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pelepasan tim di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada 27 Desember 2024.
Advertisement
Indonesia mengirimkan Tim Emergency Medical Team (EMT) Type 1 Mobile Plus, yang melibatkan dokter spesialis bedah, ortopedi, penyakit dalam, anestesi, dan emergensi medis. Tim ini akan bekerja langsung di lokasi selama 14 hari.
Lalu, logistik kesehatan yang dikirimkan ke Vanuatu yakni:
1. 75 jenis obat-obatan dan bahan medis habis pakai.
2. Emergency kit sebanyak 15 set untuk pelayanan darurat.
3. Hygiene kit sebanyak 55 paket untuk memenuhi kebutuhan kebersihan pengungsi.
4. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebanyak 1.191 koli untuk ibu hamil dan 595 koli untuk balita.
5. Water purifier sebanyak 10 set untuk penyediaan air bersih.
6. Tenda pelayanan medis ukuran 6×12 meter, yang nantinya akan dihibahkan setelah misi selesai.
7. OrthopediSet Small dan BOX EMT Type 1 Mobile untuk mendukung kebutuhan operasional medis.
8. Barang pendukung lain seperti abathe seberat 50 kg.
Logistik Kesehatan Dikirim dengan Pesawat Garuda Indonesia
Bantuan diberangkatkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dan diperkirakan tiba di Port Vila pukul 13 waktu setempat.
Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan dukungan Indonesia negara tetangga yang terdampak bencana.
“Bapak Presiden telah menginstruksikan agar perhatian penuh diberikan terhadap berbagai potensi bencana yang terjadi, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pada 17 Desember lalu, negara sahabat kita, Vanuatu, mengalami gempa bumi yang berdampak pada 80 ribu jiwa, dengan kerusakan infrastruktur dan korban jiwa yang cukup signifikan. Hari ini, pemerintah telah menyiapkan bantuan yang mencerminkan solidaritas global Indonesia untuk segera diberangkatkan,” kata Pratikno.
Advertisement
Gempa Vanuatu
Gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,3 skala Richter mengguncang lepas pantai pulau utama Vanuatu, Efate, merusak infrastruktur dan menyebabkan korban jiwa di ibu kota, Port Vila.
Menurut Survei Geologi AS, gempa tersebut terjadi pada kedalaman 57 kilometer, sekitar 30 kilometer di lepas pantai Efate, pada Selasa (17/12/2024), pukul 12:47 siang waktu setempat.
Mengutip dari France24, Selasa (17/12/2024), Michael Thompson, seorang warga setempat, menggambarkan situasi di Port Vila melalui telepon satelit setelah mengunggah gambar kehancuran pasca-gempa di media sosial. Ada orang-orang di gedung-gedung di kota itu.
Gempa ini tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga menghancurkan lantai dasar sebuah gedung yang menampung kedutaan besar AS dan Prancis. Longsor di satu jalan menutupi sebuah bus, menambah jumlah korban jiwa, sementara sedikitnya dua jembatan dilaporkan runtuh seperti mengutip Lifestyle Liputan6.com.
Vanuatu, Negara Rentan Bencana Alam
Negara ini menduduki peringkat sebagai salah satu yang paling rentan terhadap bencana alam, termasuk gempa bumi, badai, banjir, dan tsunami, menurut Laporan Risiko Dunia tahunan.
Kehancuran yang terjadi saat ini menambah daftar panjang bencana yang telah dialami oleh negara kepulauan ini, menuntut perhatian dan bantuan internasional untuk pemulihan dan penanganan korban.
Advertisement