Liputan6.com, Jakarta Psikolog klinis Nirmala Ika mengatakan bahwa penting untuk membuat resolusi yang realistis. Jika terlalu ambisius tanpa melihat realitas rentan menimbulkan frustrasi dan tekanan mental.
“Ketika membuat resolusi, penting bagi kita untuk melihat kondisi yang ada dan menetapkan target yang terukur serta relevan dengan kebutuhan,” kata Ika.
Baca Juga
Berikut saran Ika saat membuat resolusi:
Advertisement
1. Skala prioritas untuk resolusi
Buat skala prioritas dalam menentukan resolusi. Misalnya, jika resolusi 2025 adalah pergi liburan maka pertimbangkan urgensinya.
“Apakah liburan ini hanya karena ikut-ikutan tren, atau memang diperlukan untuk mengisi ulang energi dan mempererat hubungan keluarga? Jika liburan tidak krusial, mungkin dapat ditunda atau diganti dengan alternatif yang lebih terjangkau,” kata Ika mengutip Antara.
2. Resolusi yang terukur dan realistis
Resolusi yang baik seharusnya seperti rencana kerja dalam sebuah perusahaan, yaitu memiliki tujuan jelas, langkah-langkah terukur, dan dapat dievaluasi.
3. Review capaian tahun sebelumnya
Salah satu cara untuk mengurangi stres akibat resolusi adalah dengan mereview pencapaian di tahun sebelumnya.
“Kadang kita merasa tidak mencapai apa-apa, padahal jika melihat kembali, mungkin kita sudah melakukan banyak hal yang signifikan,” ungkapnya.
4. Tetap Optimistis di Tengah Tantangan
Ika mengatakan bahwa setiap orang memiliki rezeki dan cara bertahan hidup masing-masing. "Penting untuk tetap optimis dan melihat peluang di tengah tantangan,” ujarnya.
Dengan menerapkan skala prioritas, menetapkan target yang realistis, dan mereview pencapaian, masyarakat dapat menghadapi tahun 2025 dengan lebih tenang dan percaya diri.Di tengah tantangan yang mungkin datang, harapan selalu ada, dan Ika menyarankan untuk tetap optimis dan jadikan setiap langkah berarti dalam perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita.
Advertisement
Resolusi untuk Peta Jalan Perubahan yang Lebih Baik
Resolusi tidak perlu menjadi beban, tetapi justru menjadi panduan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Dengan membuat target yang realistis, menetapkan prioritas, dan merefleksikan pencapaian, kita bisa menjadikan tahun 2025 bukan sebagai beban, melainkan peluang untuk bertumbuh.
Jangan lupa, di tengah tantangan yang mungkin datang, harapan selalu ada, dan Ika menyarankan untuk tetap optimis dan jadikan setiap langkah berarti dalam perjalanan menuju versi terbaik dari diri kita.