Liputan6.com, Jakarta Teknologi di dunia kian menunjukkan perkembangan termasuk dalam sektor kesehatan. Kini, sistem digital memungkinkan pasien untuk mengakses keahlian kelas dunia tanpa harus jauh-jauh ke luar negeri.
Inovasi ini disebut model perawatan kolaboratif yang memungkinkan konsultasi second opinion melalui platform digital.
Baca Juga
“Dengan inovasi ini, pasien dapat mengakses keahlian kelas dunia tanpa perlu bepergian ke luar negeri, menjadikannya solusi yang lebih terjangkau dan mudah diakses,” kata Managing Director Grup RS Siloam, Caroline Riady, dalam keterangan pers, dikutip Jumat (3/1/2025).
Advertisement
Caroline menjelaskan, untuk mengembangkan model perawatan kolaboratif, pihaknya menjalin kemitraan strategis dengan Yongin Severance Hospital. Ini adalah salah satu institusi medis terkemuka yang dikenal sebagai pelopor penerapan teknologi digital dalam sektor kesehatan di Korea Selatan.
Kolaborasi dilakukan sebagai langkah untuk mendorong Indonesia ke garis depan inovasi kesehatan digital. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pun telah dilakukan untuk menegaskan visi bersama mendefinisi ulang layanan kesehatan melalui pemanfaatan teknologi AI canggih, merevolusi perawatan pasien, dan operasional rumah sakit.
Melalui kolaborasi ini, keduanya menegaskan komitmen sebagai pemimpin dalam transformasi digital di industri kesehatan. Sekaligus menetapkan standar baru yang akan menjadi tonggak penting bagi masa depan layanan kesehatan di Indonesia. Selain itu, kerja sama ini juga bertujuan menciptakan tingkat kepercayaan dan kenyamanan baru bagi pasien dalam menerima perawatan dengan standar internasional di Tanah Air.
Inisiatif Utama untuk Dorong Transformasi Digital di RS
Penandatanganan MoU ini mencakup beberapa inisiatif utama yang dirancang untuk mendorong transformasi digital yang berdampak pada proses perawatan pasien dan operasional, yaitu:
Berbagi Wawasan dan Optimalisasi Teknologi Digital Kesehatan
Kolaborasi mencakup pertukaran pengetahuan terkait teknologi kesehatan digital terkini, termasuk pengenalan alat inovatif dan konsultasi untuk mengoptimalkan adopsi teknologi dalam sistem rumah sakit.
Transformasi Alur Kerja dan Pengalaman Pasien
Kedua institusi akan berbagi praktik terbaik untuk meningkatkan alur kerja dan pengalaman pasien, dengan fokus pada efisiensi operasional dan peningkatan kualitas pelayanan.
Optimalisasi Hasil Pelayanan Pasien melalui Solusi Digital Canggih
Melalui penggunaan platform berbagi data, analitik prediktif, dan diagnostik berbasis AI, kedua rumah sakit bertujuan meningkatkan pengambilan keputusan klinis dan hasil pelayanan pasien.
Pengembangan Program Pendidikan Klinis
Program pertukaran profesional yang akan mencakup pelatihan bagi tenaga medis untuk memperkuat kompetensi mereka dalam memanfaatkan teknologi kesehatan digital.
Model Kolaborasi Perawatan Pasien
Kerja sama ini juga meliputi pengembangan model perawatan pasien berbasis teknologi, termasuk layanan konsultasi second opinion yang dapat diakses oleh pasien di Indonesia dan Korea Selatan.
Advertisement
Sediakan Layanan Kesehatan Berkualitas Tinggi
Caroline menyampaikan, kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat komitmen menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi.
“Integrasi teknologi digital dalam sistem rumah sakit kami diharapkan memberikan dampak signifikan pada pengalaman pasien dan efisiensi operasional.”
Di sisi lain, fokus kolaborasi ini juga mencakup pelatihan keperawatan, mulai dari pengembangan kompetensi inti hingga prosedur khusus, untuk mendukung keunggulan pelayanan medis.
Program ini selaras dengan prioritas strategis, termasuk bidang radiologi, digestif (seperti transplantasi ginjal dan hati), onkologi, kardiologi, serta neurologi.
“Dengan wawasan dan kemampuan Yongin Severance Hospital dalam transformasi alur kerja dan adopsi teknologi, inovasi global ini akan disesuaikan dengan konteks Indonesia, menciptakan model perawatan yang efektif dan relevan secara lokal,” jelas Caroline.
Manfaat AI di Rumah Sakit
Yongin Severance Hospital dikenal sebagai pelopor penerapan teknologi digital dalam sektor kesehatan di Korea Selatan.
RS ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional sekaligus pengalaman pasien secara signifikan. Dengan memanfaatkan teknologi AI, rumah sakit ini mampu meningkatkan akurasi diagnostik, terutama dalam analisis pencitraan medis (medical imaging). Sehingga, memungkinkan deteksi penyakit lebih dini dan perencanaan perawatan yang lebih efektif.
Selain itu, penggunaan perangkat IoT dan sistem berbasis AI memungkinkan pemantauan risiko infeksi secara real-time, yang secara signifikan membantu pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit.
“Kami percaya kolaborasi ini akan menjadi model kerja sama internasional yang mempercepat transformasi digital dan inovasi di sektor kesehatan,” kata Dr. Park Jin Young, Director (CIO) Center for Digital Health Yongin Severance Hospital.
“Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pelayanan kesehatan di kedua institusi, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sektor kesehatan di Indonesia dan Korea Selatan,” pungkasnya.
Advertisement