Liputan6.com, Jakarta Wilayah China bagian utara tengah mengalami peningkatan kasus Human Metapneumovirus atau HMPV. Orang yang terinfeksi virus pernapasan ini memiliki gejala mirip flu dan COVID-19.
"Gejala awal (HMPV) mirip dengan flu ataupun COVID-19," kata epidemiolog Dicky Budiman.
Baca Juga
Di mana gejala HMPV diantaranya batuk, demam, keluar ingus, hidung tersumbat, nyeri menelan, sesak napas.
Advertisement
"Tapi untuk HMPV ada ada wheezing atau napas berbunyi dan napas pendek," kata Dicky lagi dalam pesan suara ditulis Liputan6.com pada Minggu, 5 Januari 2025.
Gejala lain, orang yang terinfeksi HMPV juga menunjukkan perubahan di kulit berupa kehadiran bercak kemerahan.
Meski begitu, Dicky mengatakan bahwa dibandingkan kondisi peningkatan kasus HMPV di China masih terkontrol.
"Kalau dikatakan tidak terkontrol, tidak juga," lanjutnya.
Penularan HMPV Lewat Bersin dan Kontak Erat
Penularan HMPV lewat droplet seperti saat batuk atau bersin. Lalu, kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus yang teridentifikasi pada 2001 itu juga bisa menular.
Mengingat cara penularan HMPV sama seperti flu dan COVID-19, maka upaya pencegahan masih dengan cara 5M. Apa saja 5M? Mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga jarak.
Â
Belum Ada Obat Khusus HMPV
Dicky menjelasakan bahwa hingga kini belum ada vaksin dan obat khusus (antiviral spesifik) untuk HMPV. Meski begitu pasien yang jatuh sakit karena HMPV bisa pulih dengan pengobatan suportif.
"Banyak kasus yang bisa pulih sendiri setelah diatasi dengan terapi suportif," tutur Dicky.Bila ada kasus fatal pada HMPV, umumnya karena pasien terlambat mendapatkan pengobatan.
"Bisa juga karena HMPV itu terjadi pada lansia dengan komorbid," kata Dicky.
Potensi HMPV Jadi Pandemi: Masih JauhMenurut analisis Dicky, potensi HMPV menjadi pandemi masih jauh. Penyebaran virus HMPV tidak secepat COVID-19 maupun influenza."HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya," ujar Dicky.
Untuk meminimalkan risiko, dia menganjurkan masyarakat untuk rutin melakukan vaksinasi influenza.
"Vaksinasi flu sangat efektif untuk meningkatkan perlindungan, dan sebaiknya diperbarui setiap dua tahun," tambahnya.
Advertisement
Potensi HMPV Jadi Pandemi: Masih Jauh
Menurut analisis Dicky, potensi HMPV menjadi pandemi masih jauh. Penyebaran virus HMPV tidak secepat COVID-19 maupun influenza.
"HMPV itu jauh atau sangat kurang memiliki potensi pandemi, karena penyebarannya lebih lambat dan tingkat keparahan penyakit juga ringan umumnya," ujar Dicky.
Potensi Penyebaran HMPV
Dicky mengatakan risiko penyebaran lintas negara tetap ada, terutama melalui pelaku perjalanan internasional.
Indonesia sebagai negara dengan hubungan internasional yang aktif, termasuk dengan Asia Timur, perlu mewaspadai kemungkinan masuknya virus ini.
"Potensi penyebaran HMPV ke Indonesia tetap ada, khususnya lewat pelancong internasional atau pelaku perjalanan dari wilayah terdampak," ujar Dicky.
Kementerian Kesehatan RI mengatakan hingga kini belum ada laporan infeksi HMPV di Indonesia.
Advertisement