Sukses

33 Persen Ibu Meninggal karena Hipertensi Saat Hamil, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Hipertensi saat kehamilan adalah kondisi di mana ibu mengalami tekanan darah tinggi hanya saat hamil. Ketika tidak hamil, ia tidak mengalaminya.

Liputan6.com, Jakarta - Hipertensi yang dialami saat kehamilan menempati urutan pertama penyebab kematian ibu hamil di Indonesia, yakni mencapai 33 persen.

Angka ini diungkap dalam Sample Registration System (SRS) Litbangkes yang disampaikan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Hipertensi saat kehamilan adalah kondisi di mana ibu mengalami tekanan darah tinggi hanya saat hamil. Ketika tidak hamil, ia tidak mengalaminya.

Hipertensi yang didapatkan saat hamil dapat memberikan komplikasi serius karena dapat menyebabkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, risiko kerusakan organ, dan risiko terjadinya placental abruption (kondisi plasenta terlepas dari dinding rahim). 

“Hipertensi saat kehamilan sering kali terjadi pada trimester kedua atau ketiga, tapi hal ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengurangi asupan garam selama hamil,” kata Head of Medical Affairs PYFAGROUP, dr. Carlinda Nekawaty, dalam keterangan pers dikutip Senin (6/1/2024).

Selain itu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan rutin kontrol antenatal di fasilitas kesehatan minimal tiga kali selama kehamilan. Serta, mengonsumsi makanan sehat dan memperbanyak asupan protein, sayur, buah, dan rutin berolahraga ringan sesuai rekomendasi dokter.

Carlinda menambahkan, nutrisi ibu hamil yang dianjurkan untuk mencegah hipertensi contohnya mengonsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya akan nutrisi. Seperti kalium yang dapat ditemukan pada pisang, kentang, bayam. Magnesium pada sayuran, kacang, dan biji-bijian. Ditambah konsumsi makanan yang kaya akan protein tinggi. 

2 dari 4 halaman

Olahraga Ringan Cegah Hipertensi Saat Hamil

Selain asupan makanan bernutrisi dan bergizi, untuk mencegah hipertensi saat kehamilan olahraga ringan seperti yoga prenatal, jalan kaki, dan berenang juga dianjurkan.

“Ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil.“

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan ibu hamil untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari selama kehamilan, dengan intensitas ringan hingga sedang.

3 dari 4 halaman

Riset Tentang Obat yang Aman bagi Ibu dan Janin

Sebagai bagian dari upaya pencegahan kematian ibu, saat ini PYFAGROUP tengah melakukan riset untuk mengembangkan solusi medis yang dapat membantu mencegah hipertensi saat kehamilan.

Riset ini berfokus pada pengembangan produk dan inovasi obat-obatan yang aman bagi ibu dan janin.

“Kami percaya bahwa kesehatan ibu hamil adalah investasi masa depan bangsa. Oleh karena

itu, kami tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan produk kesehatan berkualitas tinggi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi kesehatan,” ujar Merciana Evy Iswari selaku Direktur Utama PT Ethica Industri Farmasi dalam kesempatan yang sama.

4 dari 4 halaman

Inovasi Medis Diharapkan Bisa Cegah Kematian Ibu dan Bayi

Melalui langkah-langkah ini, pihak Merciana terus berupaya menciptakan dampak positif bagi kesehatan ibu hamil di Indonesia.

“Dengan edukasi yang berkesinambungan dan inovasi medis, diharapkan angka kematian ibu dan bayi akibat hipertensi selama kehamilan dapat ditekan secara signifikan,” pungkasnya.