Liputan6.com, Jakarta - Tiongkok merespons laporan yang menyebut wabah flu besar-besaran telah membebani rumah sakit di negara tersebut. Pihak Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, kasus penyakit pernapasan yang terjadi selama musim dingin di awal 2025 tidak separah tahun lalu. Oleh karena itu, Kemenlu China menyebut orang asing tetap aman bepergian ke negaranya.
"Infeksi pernapasan cenderung mencapai puncaknya selama musim dingin di belahan bumi utara," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning menanggapi pertanyaan mengenai penyebaran virus influenza A dan penyakit pernapasan lain di China, dilansir Business Standard.
Baca Juga
Penyebaran Dalam Skala Kecil dari Tahun Sebelumnya
Beberapa waktu belakangan sebuah video viral di media sosial yang menunjukkan kondisi rumah sakit di negara terseut penuh sesak.
Advertisement
“Penyakit ini tampaknya tidak terlalu parah dan penyebarannya dalam skala yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
"Saya pastikan, pemerintah Tiongkok peduli terhadap Kesehatan warga negara Tiongkok dan orang asing di negara ini. Aman untuk bepergian di Tiongkok," ucap Mao Ning.
Kejadian Tahunan
Selama beberapa hari terakhir, laporan mengenai wabah flu atau Human Metapneumovirus (HMPV) besar-besaran di Tiongkok telah beredar di luar negeri, khususnya di India dan Indonesia.
Namun para pejabat kesehatan berpendapat bahwa wabah ini merupakan kejadian tahunan selama musim dingin. Tiongkok saat ini sedang mengalami cuaca dingin yang parah selama beberapa bulan terakhir.
Kasus HMPV Masih Terkontrol
Informasi serupa juga disampaikan epidemiolog Dicky Budiman. Menurut Dicky, berdasarkan pemantauannya, kasus HMPV di China masih terkontrol.
"Kalau dikatakan tidak terkontrol, tidak juga," tuturnya pada Liputan6.com.
Diketahui, peningkatan kasus Human Metapneumovirus atau HMPV terjadi di wilayah China utara.
Advertisement
Gejala Awal HMPV
Dicky mengatakan, gejala awal penyakit ini mirip dengan flu ataupun COVID-19 yakni ditandai dengan batuk, demam, keluar ingus, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan Ketika menelan, serta sesak napas.
Hanya saja, ada gejala khusus untuk HMPV yakni ada wheezing.
"Tapi untuk HMPV ada wheezing atau napas berbunyi dan napas pendek," ungkap Dicky, Minggu (5/12).
Gejala lainnya yakni perubahan kulit dengan hadirnya bercak kemerahan.
HMPV Menular Melalui Droplet dan Kontak Fisik
HMPV juga ditularkan melalui droplet saat pasien batuk atau bersin. Selain itu, kontak fisik seperti bersalaman, berpelukan dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus yang teridentifikasi pada 2001 itu juga bisa menular.
Hingga saat ini belum ada vaksin dan obat antiviral khusus untuk HMPV. Namun, pasien yang jatuh sakit karena HMPV bisa pulih dengan pengobatan suportif.
"Banyak kasus yang bisa pulih sendiri setelah diatasi dengan terapi suportif," tutur Dicky.Bila ada kasus fatal pada HMPV, umumnya karena pasien terlambat mendapatkan pengobatan.
Advertisement