Sukses

Apa Diet Terbaik untuk Otak? Pola Makan Ini Menjadi Kunci Meningkatkan Fungsi Otak

Pola makan yang sehat dapat meningkatkan fungsi otak dengan mengubah mikrobiota usus. Diet yang kaya minyak zaitun, ikan, dan serat terbukti mendukung memori, fleksibilitas kognitif, dan kesehatan otak.

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatkan fungsi otak bukan hanya bergantung pada aktivitas mental, tapi juga pada apa yang kita makan. Sebuah penelitian terbaru dari Universitas Tulane menunjukkan bahwa pola makan tertentu dapat mengubah keseimbangan mikrobiota usus dan berkontribusi pada peningkatan fungsi kognitif.

Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana diet dapat memengaruhi kinerja otak, bahkan mengungkapkan bahwa diet Mediterania berpotensi menjadi kunci dalam meningkatkan daya ingat dan fleksibilitas kognitif.

Peneliti utama dalam studi ini dan instruktur riset neurologi di Tulane’s Clinical Neuroscience Research Center, Dr. Rebecca Solch-Ottaiano, menjelaskan,"Kami sudah mengetahui bahwa apa yang kita makan memengaruhi fungsi otak, tapi penelitian ini menggali bagaimana hal tersebut bisa terjadi."

Penelitian ini mengindikasikan bahwa pilihan makanan yang kita konsumsi dapat memengaruhi kinerja otak dengan mengubah mikrobiota usus, yang pada gilirannya berdampak pada fungsi kognitif kita, dikutip dari neurosciencenews pada Selasa, 7 Januari 2025.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Gut Microbes Reports ini menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet ala Mediterania, yang kaya akan minyak zaitun, ikan, dan serat selama 14 minggu, mengalami perubahan signifikan pada mikrobiota usus mereka.

Perubahan ini berupa peningkatan empat jenis bakteri usus yang bermanfaat dan penurunan lima jenis bakteri berbahaya.

Tikus-tikus ini juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja pada tantangan labirin yang dirancang untuk menguji memori dan pembelajaran, jika dibandingkan dengan tikus yang diberi diet Barat yang tinggi lemak jenuh.

 

2 dari 3 halaman

Diet Mediterania dan Peningkatan Daya Ingat

Peningkatan kadar bakteri seperti Candidatus Saccharimonas dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih baik, sementara peningkatan bakteri lain seperti Bifidobacterium malah berhubungan dengan fungsi memori yang lebih buruk.

Tidak hanya itu, kelompok yang mengonsumsi diet Mediterania juga menunjukkan fleksibilitas kognitif yang lebih baik, kemampuan untuk beradaptasi dengan informasi baru, dan peningkatan daya ingat kerja, serta kadar kolesterol LDL “buruk” yang lebih rendah.

Ketua Neuroscience di Herbert J. Harvey, Jr. Chair, Dr. Demetrius M. Maraganore, menyatakan,"Temuan kami menunjukkan bahwa diet ini atau efek biologisnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja akademik pada remaja atau kinerja kerja pada orang dewasa muda."

Penelitian ini juga menjadi yang pertama mengukur efek diet Mediterania terhadap mikrobiota dan hasil kognitif dibandingkan dengan diet Barat menggunakan model tikus yang usia biologisnya setara dengan manusia berusia 18 tahun.

 

3 dari 3 halaman

Makanan Diet Mediterania untuk Otak yang Baik

Meskipun hasil penelitian ini berbasis pada model hewan, temuan ini sejalan dengan studi-studi pada manusia yang mengaitkan diet Mediterania dengan peningkatan memori dan pengurangan risiko demensia.

Namun, para peneliti menekankan pentingnya studi lebih lanjut pada manusia untuk mengonfirmasi hasil-hasil ini dan lebih memahami hubungan antara diet, bakteri usus, dan fungsi otak, khususnya pada orang muda.

Bagi mereka yang ingin mencoba pola makan yang dapat mendukung kesehatan otak, ada beberapa komponen utama dalam diet Mediterania yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  1. Minyak zaitun sebagai sumber utama lemak
  2. Sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh yang melimpah
  3. Ikan dan protein tanpa lemak
  4. Pembatasan konsumsi daging merah dan lemak jenuh
  5. Asupan serat tinggi dari berbagai sumber tumbuhan

Temuan dari penelitian ini memberikan gambaran yang jelas mengenai bagaimana pola makan yang sehat dan bergizi dapat mendukung kesehatan otak dan mikrobiota usus.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana diet memengaruhi otak, kita dapat membuat pilihan yang lebih cerdas untuk mendukung fungsi kognitif yang optimal, terutama pada usia muda, yang merupakan periode perkembangan otak yang penting.

Video Terkini