Sukses

Soal Peningkatan Kasus Infeksi HMPV di China, Ini Kata WHO

Memang terjadi peningkatan infeksi pernapasan di China salah satu virus penyebabnya adalah HMPV. Namun, itu adalah hal yang kerap terjadi di musim dingin di negara belahan Bumi Utara.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah kekhawatiran soal Human Metapneumovirus (HMPV) Juru Bicara World Health Organization (WHO) Margareth Harris mengungkapkan bahwa peningkatan infeksi virus tersebut di China merupakan hal normal yang terjadi saat musim dingin.

"Memang terjadi peningkatan sejumlah infeksi pernapasan umum di negara tersebut. Dan, itu umum terjadi selama musim dingin," kata Margareth dalam video di akun X WHO Geneva.

Lebih lanjut, wanita berkacamata itu mengungkapkan bahwa Tiongkok memiliki sistem pengawasan sentinel untuk penyakit mirip influenza dan infeksi pernapasan berat. Merujuk pada data CDC China, selain HMPV selama musim dingin memang ada peningkatan sejumlah infeksi pernapasan, diantaranya seasonal flu dan RSV.

"Tingkat infeksi pernapasan yang dilaporkan China masih dalam kisaran normal. Itu yang diprediksi terjadi di musim dingin," kata Margareth pada Selasa kemarin.

Meski ada kenaikan kasus infeksi pernapasan, data menunjukkan bahwa pemanfaatan pasien masuk rumah sakit di China malah lebih rendah dibandingkan tahun lalu.

Kabar baik lainnya lagi ada belum ada pernyataan darurat atau tanggapan darurat di negara tersebut akibat infeksi pernapasan.

WHO Tegaskan HMPV Bukan Virus Baru

Di kesempatan itu pula, Margareth mengungkapkan bahwa HMPV bukan virus baru.

"Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001. Virus ini sudah ada di populasi manusia sejak lama," katanya.

Lalu, saat musim dingin dan musim semi HMPV memang kerap beredar di tengah masyarkaat.

 

2 dari 4 halaman

Cara Penularan HMPV, Sama Seperti Virus Lainnya

Margareth mengungkapkan HMPV menular dari orang ke orang dengan cara sama seperti virus pernapasan lainnya. Yakni melalui droplet dari batuk atau bersin dan melalui sentuhan, seperti berjabat tangan atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi.

“Langkah-langkah sederhana dapat mencegah penyebaran. Dan ini termasuk, jika Anda sakit, jika Anda memiliki gejala, tetaplah di rumah,” kata Margareth.

Jika Anda berada di tempat yang ramai atau berventilasi buruk, lalu menyadari ada kemungkinan ada orang terinfeksi virus tersebut maka pertimbangkan memakai masker. 

3 dari 4 halaman

Kelompok Paling Rentan Kena HMPV

Semua golongan usia bisa terinfeksi virus HMPV. Namun, ada beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami infeksi parah akibat HMPV.

“Dalam beberapa kasus --seperti virus flu biasa lainnya-- virus ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah pada orang yang tidak memiliki kekebalan atau memiliki sistem kekebalan yang sangat lemah,” katanya.

Kelompok tersebut yakni bayi dan orang tua. "Itulah sebabnya Anda tidak boleh menjenguk nenek Anda saat sedang flu,” kata Margareth.

 

4 dari 4 halaman

Apakah HMPV Jadi Potensi Pandemi Berikutnya?

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama, mengatakan mayoritas kasus HMPV cenderung ringan, bahkan banyak yang sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Meskipun orang dengan daya tahan tubuh rendah, seperti anak kecil atau orang tua, mungkin mengalami gejala yang lebih berat, HMPV umumnya tidak berbahaya.

"Sebagian besar kasus infeksi HMPV tidak menyebabkan penyakit yang berat. Infeksi ini tidak sama berbahayanya dengan COVID-19," ujarnya.

Meski cara penularannya sama, itu tidak berarti HMPV lebih berbahaya daripada penyakit pernafasan lainnya.

"Setiap penyakit pernafasan memerlukan perhatian dan langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk menjaga kesehatan," tambah Prof. Tjandra kepada Liputan6.com. 

Video Terkini