Sukses

Ciri Gula Darah Tinggi pada Pria: Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Kita Terkena Diabetes atau Tidak?

Diabetes sering disebut 'Silent Killer' karena gejalanya sering terabaikan. Kenali tanda seperti rasa lapar berlebih (polifagia), haus ekstrem (polidipsia), dan sering buang air kecil (poliuria) sejak dini.

Liputan6.com, Jakarta - Diabetes adalah salah satu penyakit yang sering disebut sebagai 'Silent Killer' karena gejalanya sering terabaikan hingga terjadi komplikasi serius. Menurut DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM, mengenali gejala diabetes sejak dini sangat penting agar tidak harus menunggu hasil skrining seperti pemeriksaan HbA1c.

"Kita harus mengenali secara dini penyakit diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," ujar Soebagijo dikutip dari Antara pada Kamis, 9 Januari 2025.

Apa Tiga Tanda dan Gejala Diabetes?

Menurut Soebagijo, gejala akut yang paling umum dikenal adalah '3P', yaitu:

  1. Polifagia (banyak makan): Rasa lapar berlebihan yang bila diabaikan dapat berujung pada penurunan nafsu makan dan berat badan.
  2. Polidipsia (banyak minum): Rasa haus berlebihan akibat sering buang air kecil, sebagai upaya tubuh mengimbangi cairan yang hilang.
  3. Poliuria (banyak kencing): Frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan lebih dari 5 liter per hari. Ini termasuk terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Lebih lanjut, anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia ini, mengatakan,"Kalau tidak mendapatkan pengobatan bisa berlanjut gawat,"

2 dari 4 halaman

Apa Ciri-Ciri Diabetes Sudah Parah?

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius. Menurut Soebagijo, gejala kronis diabetes sering berkembang secara perlahan tapi dapat berdampak besar pada kualitas hidup. Berikut adalah ciri-ciri diabetes yang sudah parah.

Gejala Kronis Diabetes

Gejala kronis diabetes mencakup berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Kesemutan, rasa panas, dan kram pada tangan dan kaki akibat kerusakan saraf.
  • Mudah lelah dan mengantuk karena tubuh tidak mampu menggunakan energi dengan efektif.
  • Pandangan kabur yang menyebabkan seringnya pergantian kacamata akibat fluktuasi kadar gula darah.
  • Gatal-gatal, gigi goyah, dan mudah lepas sebagai dampak dari kerusakan pembuluh darah dan jaringan penyangga gigi.
  • Kemampuan seksual menurun, yang sering terjadi pada pria dengan diabetes kronis.
  • Ibu hamil yang sering mengalami keguguran, akibat kerusakan pembuluh darah yang memengaruhi kesehatan ibu dan janin.

Menurut Soebagijo, kadar gula darah tinggi dan resistensi insulin dapat memengaruhi metabolisme tubuh, termasuk pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil.

Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa diabetes dapat memengaruhi kesuburan pria. Diabetes tipe 1 mengakibatkan kerusakan mitokondria yang menurunkan kecepatan sperma, sementara diabetes tipe 2 memicu peradangan yang menyebabkan kerusakan DNA sperma.

Hal ini menurunkan vitalitas sperma secara signifikan. "Jika Anda memiliki gejala ini, segera tes gula darah atau berkonsultasi ke petugas kesehatan," ujar Soebagijo.

3 dari 4 halaman

Tanda-Tanda Diabetes Lainnya

Mengutip dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, beberapa tanda tambahan yang harus diwaspadai meliputi:

  1. Kulit bermasalah: Kulit gatal atau menggelap di sekitar leher dan ketiak.
  2. Penyembuhan luka yang lambat: Kerusakan pembuluh darah akibat glukosa tinggi membuat luka sulit sembuh.
  3. Infeksi jamur: Kandungan gula tinggi dalam urin meningkatkan risiko infeksi jamur, terutama di area genital.
  4. Keletihan dan mudah tersinggung: Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh cepat lelah.

 

4 dari 4 halaman

Apa Saja Komplikasi Diabetes?

Komplikasi diabetes yang tidak diobati dapat berupa komplikasi akut, seperti hipoglikemia atau gula darah rendah, serta komplikasi kronis yang meliputi kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, hingga amputasi kaki.

Video Terkini