Liputan6.com, Jakarta - Kolesterol adalah zat lilin yang terdapat dalam darah dan memiliki peran penting dalam tubuh, seperti membangun jaringan baru, memproduksi empedu, serta hormon seks. Namun, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk disfungsi ereksi (DE) pada pria.
Kenapa Kolesterol Dibutuhkan Tubuh?
Menurut Healthians, kolesterol berperan dalam kehidupan seks manusia dengan membantu produksi hormon seks. Pada wanita, kolesterol mendukung pembentukan hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan pada pria, kolesterol memacu produksi testosteron.
Baca Juga
Tanpa hormon-hormon ini, fungsi reproduksi dan perkembangan fisik yang terkait dengan jenis kelamin, seperti payudara pada wanita atau bulu tubuh pada pria, akan terganggu.
Advertisement
Medical News Today menyebutkan bahwa kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama untuk berbagai kondisi kesehatan, termasuk DE.
Kolesterol LDL (low-density lipoprotein), yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat', dapat menumpuk di arteri dan menyebabkan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke organ reproduksi, sehingga menyebabkan DE.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan seseorang untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup untuk aktivitas seksual.
Meskipun wajar terjadi sesekali, DE yang sering muncul dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasar, seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau penyakit pembuluh darah. Semua kondisi ini memiliki keterkaitan dengan kolesterol tinggi.
Â
Faktor Apa yang Menyebabkan Kolesterol Tinggi?
Berdasarkan British Heart Foundation, kolesterol tinggi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang dapat dikendalikan maupun tidak.
Faktor yang Dapat Dikendalikan
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan mengurangi kemampuan hati untuk membuang kolesterol.
- Kurang aktivitas fisik: Gaya hidup pasif menurunkan kadar 'kolesterol baik' (HDL) dan meningkatkan kadar 'kolesterol jahat' (LDL).
- Merokok: Tar dari rokok dapat menyebabkan kolesterol lebih mudah menempel pada dinding arteri.
Faktor yang Tidak Dapat Dikendalikan
- Usia: Kolesterol cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
- Jenis kelamin: Pria lebih rentan terhadap kolesterol tinggi dibandingkan wanita.
- Latar belakang etnis: Beberapa etnis memiliki risiko lebih tinggi terhadap kolesterol jahat.
Â
Advertisement
Jika Kolesterol Tinggi, Apa yang Dirasakan?
Kolesterol tinggi sering kali disebut sebagai 'faktor risiko tersembunyi' karena tidak menunjukkan gejala yang jelas. Namun, jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti serangan jantung atau stroke.
Pada beberapa kasus, gejala yang terlihat meliputi:
- Tendon xanthomata: Pembengkakan akibat kolesterol pada ruas jari, lutut, atau tendon Achilles.
- Xanthelasma: Benjolan kolesterol kecil berwarna kuning di dekat sudut dalam mata.
- Arkus kornea: Cincin putih pucat di sekitar iris mata.
Karena kolesterol tinggi jarang menunjukkan gejala, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kadar kolesterol dalam darah.
Dengan mengetahui kadar kolesterol Anda, langkah pencegahan atau pengobatan dini dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi serius.