Sukses

40-an Juta Rupiah untuk Simpan Darah Tali Pusat Selama 21 Tahun

Investasi darah tali pusat di bank darah tak semahal yang disebutkan sebelumnya. Rupanya cukup 50-jutaan rupiah untuk 21 tahun

Menginvestasikan darah tali pusat patut diperhatikan calon orangtua yang hendak memiliki anak. Karena kegunaan stem cell atau sel punca ini dapat menjadi alternatif medis di masa yang akan datang. Sel punca akan menyelesaikan beragam penyakit yang mungkin dialami si anak di masa depan.

Bila sebelumnya pernah disebutkan orangtua harus merogoh kocek dalam-dalam untuk melakukan investasi ini, rupanya ada kekeliruan informasi yang disampaikan oleh pihak Cordlife sendiri. (baca: Simpan Darah Tali Pusat di Bank Darah Butuh 400 Juta Rupiah)

Direktur Laboratorium Regional Cordlife, Dr Andrew Ekaputra, mengoreksi pernyataan sebelumnya dengan mengatakan, biaya awal yang harus dikeluarkan oleh orangtua untuk pembukaan awal rekening pada bank darah tali pusat adalah Rp 11.500.000.

Tapi, dana sebesar Rp 1.500.000 yang akan dikeluarkan oleh orangtua untuk penyimpanan bukanlah bulanan, melainkan tahunan.

"Biaya penyimpanan tahunan belum termasuk PPN," ujar Andrew, dan ditulis kembali oleh Liputan6.com , Sabtu (18/5/2013)

Karena investasi ini berjalan selama 21 tahun, jika dihitung biaya keseluruhan adalah sekitar Rp 31.500.00. Biaya cukuplah murah melihat alat-alat yang digunakan bank darah itu menyimpan darah tali pusat anak.

Untuk pembayarannya pun, Andrew mengungkapkan tergantung dari perjanjian yang dibuat oleh para orangtua.

"Mau setahun sekali, boleh. 10 tahun sekali, juga boleh," terang Andrew.

Bagi keluarga yang lebih memilih untuk menyimpan darah tali pusat bayinya, tambah Andrew, PT CordLife juga menyediakan pilihan penyimpanan permanen di Singapura.

"Investasi awal yang meliputi pemrosesan darah tali pusat adalah SGD 2.000, dan belum termasuk GST," katanya lagi.

Untuk biaya penyimpanan tahunan di Singapura, pun terhitung tidaklah mahal, hanya SGD 250 (Rp 1.9 Juta)

(Adt/Abd)