Sukses

Internet Perburuk Kehidupan Sosial Anak

Kecanduan yang ditandai dengan penggunaan internet yang berlebih, termasuk gejala perubahan suasana hati, dapat mengurangi kehidupan sosial

Apakah Anda menahan mata sampai tengah malam hanya untuk 'selancar' di internet? Apakah Anda marah dan cemas, ketika tidak dapat log in? Jika jawabannya ya, selamat, Anda menderita kecanduan internet.

Para peneliti di University of Kentucky, Amerika Serikat, percaya di suatu tempat, di mana pun itu, 0,3 persen sampai 38 persen populasinya sedang kecanduan internet. Internet mewabah di seluruh dunia

Peneliti menyatakan, kecanduan yang ditandai dengan penggunaan internet yang berlebih, termasuk gejala perubahan suasana hati, ketidakmampuan untuk mengontrol waktu dapat mengurangi kehidupan sosial.

Kecanduan internet, menurut para peneliti, sulit dideteksi dengan masalah yang jauh lebih luas di Eropa dan Asia, daripada di Amerika Serikat.

Para peneliti mengklaim, pengobatan atas kecanduan internet juga jauh lebih maju di Eropa dan Asia, dengan cara mengajarkan pengguna internet untuk tidak menjauhkan diri sama sekali.

American Academy of Pediatri juga baru menerbitkan pedoman mengenai anak yang menggunakan internet. Ia mengatakan, penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menyebabkan masalah dalam kesulitan sekolah, tidur, gangguan makan, sampai obesitas.

Hal ini juga mendorong orangtua untuk membantu anaknya belajar menggunakan internet dengan aturan termasuk tidak mengizinkan adanya komputer di kamar tidur, dan hanya mengizinkan seorang anak menatap layar komputer.

Berita ini sendiri muncul, setelah para ahli memperingatkan orangtua yang membiarkan anaknya mengakses internet mendorong dirinya untuk menjadi kecanduan.

Seperti dikutip dari Dailymail, Kamis (20/6/2013), baru-baru ini, ada laporan seorang bocah perempuan berusia empat tahun asal South East England, sedang menjalani perawatan karena kecanduan iPad, setelah orangtuanya menyadari dirinya sangat tertekan ketika iPad diambil darinya.

Dr Richard Graham, yang menjalankan program kecanduan teknologi mengatakan, ada banyak pecandu internet seusia anak tersebut.

(Adt/Abd)