Bermula dari nongkrong bareng dan memiliki hobi yang sama, 23 September 2011, para pecinta Vespa ini membentuk satu komunitas yang diberi nama Modern Vespa (MoVe) Indonesia. Sesuai dengan namanya, anggota komunitas ini adalah para pemilik vespa moderen.
Agman Nataatmadja, pendiri dan pengurus MoVe Indonesia menuturkan, komunitas ini awalnya hanya beranggotakan 6 orang saja. Setelah bergabung ke dalam grup BlackBerry Messenger, dan melakukan kopdar (kopi darat) untuk yang kedua kalinya, anggota pun bertambah menjadi 10 orang. Lalu, di usianya yang baru menginjak 2 bulan, anggota MoVe Indonesia bertambah menjadi 30 orang.
"Pada saat touring pendek ke Puncak, yang ikut ada 30 orang. Itu dalam waktu umur 2 bulan. Bertambah. Awalnya iseng dari BBM Group hanya 6 orang, lalu kopdar kedua kumpul 10 orang, lalu bertambah lagi," terang Agman, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditemui dalam acara 'Press Conference Nongkrong di Haus BerboNUs', di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (24/6/2013)
MoVe Indonesia tercatat pernah melakukan touring ke beberapa wilayah secara bersama-sama. Untuk skala yang paling jauh, tepat di ulang tahun pertamanya, anggota Move Indonesia melakukan perjalanan ke Bromo. "Waktu anniversary touring yang pertama, anggota dari Jakarta, Surabaya, Malang, dan Bali ngumpul di sana," jelasnya.
Meskipun awalnya anggotanya hanya berjumlah 6 orang, dan bertambah menjadi 30 orang, kini MoVe Indonesia telah memiliki anggota sebanyak 300 orang. Itu hanya untuk kawasan Jakarta saja, yang sudah terdaftar.
"Sekarang untuk di seluruh Indonesia, dilihat dari fans page like-nya ada 1800 orang. Yang ter-capter dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, dan Bali. Kalau untuk Sumatera, ada yang dari Medan, Padang, Pekanbaru, dan Lampung," terang pria berbadan gemuk ini.
Untuk prestasi sendiri, Agman mengakui kalau belum ada satu pun yang didapat oleh komunitasnya tersebut. Tapi, MoVe Indonesia akan mencobanya di tahun ini.
"Prestasi mungkin akan kita coba di September nanti. Second touring dengan rombongan terbanyak yang ada di Jawa Bali," jelasnya.
Persiapan sebelum touring
Sebelum hal apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan pada saat touring, Agman mengungkapkan, ada 3 jenis touring yang harus orang ketahui.
Untuk touring pendek, Agman mencontohkan, perjalan yang dilakukan dari Jakarta ke Puncak. Untuk touring menengah, perjalanan yang dilakukan dari Bandung dan Jogja. Sedangkan untuk touring jauh, itu yang dilakukan dari Jakarta ke Jawa Timur dan Bali.
Untuk semua touring, baik pendek, menengah, dan jauh, yang pasti harus diperhatikan oleh seorang riders adalah istirahat yang cukup. "Istirahat cukup itu harus hukumnya, jangan sampai enggak. Karena yang namanya bawa motor itu, sering ngantuk di tengah-tengah," jelas Agman.
Olahraga khusus yang harus dilakukan riders, tambah Agman, adalah setiap 2 jam harus berhenti mengemudi.
"Pada saat berhenti itulah lakukan stretching, kan kaku duduk lama-lama di motor. Lumayan juga, kan?," jelasnya.
Untungnya, posisi berkendara di Vespa itu bisa dikatakan lebih enak daripada yang lain. Pasalnya, riders tidak akan bungkuk dan posisinya pun tak terlalu jauh dari stang. "Waktu itu saya ke Bromo dari Surabaya sampai perbatasan sekitar 4 jam , itu nggak capek cuma pegel saja. Tahanlah 4 jam di vespa," contohnya.
Agar terhindar dari dehidrasi, manfaatkanlah waktu beristirahat itu untuk minum 1 botol air mineral. Pasalnya, selama berkendara tidak disarankan bagi seorang pengendara untuk minum.
"Yah, air mineralnya ukuran 330 ml," jelasnya.
(Adt/Abd)
Agman Nataatmadja, pendiri dan pengurus MoVe Indonesia menuturkan, komunitas ini awalnya hanya beranggotakan 6 orang saja. Setelah bergabung ke dalam grup BlackBerry Messenger, dan melakukan kopdar (kopi darat) untuk yang kedua kalinya, anggota pun bertambah menjadi 10 orang. Lalu, di usianya yang baru menginjak 2 bulan, anggota MoVe Indonesia bertambah menjadi 30 orang.
"Pada saat touring pendek ke Puncak, yang ikut ada 30 orang. Itu dalam waktu umur 2 bulan. Bertambah. Awalnya iseng dari BBM Group hanya 6 orang, lalu kopdar kedua kumpul 10 orang, lalu bertambah lagi," terang Agman, saat diwawancarai Liputan6.com, yang ditemui dalam acara 'Press Conference Nongkrong di Haus BerboNUs', di kawasan SCBD, Jakarta, Senin (24/6/2013)
MoVe Indonesia tercatat pernah melakukan touring ke beberapa wilayah secara bersama-sama. Untuk skala yang paling jauh, tepat di ulang tahun pertamanya, anggota Move Indonesia melakukan perjalanan ke Bromo. "Waktu anniversary touring yang pertama, anggota dari Jakarta, Surabaya, Malang, dan Bali ngumpul di sana," jelasnya.
Meskipun awalnya anggotanya hanya berjumlah 6 orang, dan bertambah menjadi 30 orang, kini MoVe Indonesia telah memiliki anggota sebanyak 300 orang. Itu hanya untuk kawasan Jakarta saja, yang sudah terdaftar.
"Sekarang untuk di seluruh Indonesia, dilihat dari fans page like-nya ada 1800 orang. Yang ter-capter dari Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Malang, dan Bali. Kalau untuk Sumatera, ada yang dari Medan, Padang, Pekanbaru, dan Lampung," terang pria berbadan gemuk ini.
Untuk prestasi sendiri, Agman mengakui kalau belum ada satu pun yang didapat oleh komunitasnya tersebut. Tapi, MoVe Indonesia akan mencobanya di tahun ini.
"Prestasi mungkin akan kita coba di September nanti. Second touring dengan rombongan terbanyak yang ada di Jawa Bali," jelasnya.
Persiapan sebelum touring
Sebelum hal apa saja yang harus dilakukan dan diperhatikan pada saat touring, Agman mengungkapkan, ada 3 jenis touring yang harus orang ketahui.
Untuk touring pendek, Agman mencontohkan, perjalan yang dilakukan dari Jakarta ke Puncak. Untuk touring menengah, perjalanan yang dilakukan dari Bandung dan Jogja. Sedangkan untuk touring jauh, itu yang dilakukan dari Jakarta ke Jawa Timur dan Bali.
Untuk semua touring, baik pendek, menengah, dan jauh, yang pasti harus diperhatikan oleh seorang riders adalah istirahat yang cukup. "Istirahat cukup itu harus hukumnya, jangan sampai enggak. Karena yang namanya bawa motor itu, sering ngantuk di tengah-tengah," jelas Agman.
Olahraga khusus yang harus dilakukan riders, tambah Agman, adalah setiap 2 jam harus berhenti mengemudi.
"Pada saat berhenti itulah lakukan stretching, kan kaku duduk lama-lama di motor. Lumayan juga, kan?," jelasnya.
Untungnya, posisi berkendara di Vespa itu bisa dikatakan lebih enak daripada yang lain. Pasalnya, riders tidak akan bungkuk dan posisinya pun tak terlalu jauh dari stang. "Waktu itu saya ke Bromo dari Surabaya sampai perbatasan sekitar 4 jam , itu nggak capek cuma pegel saja. Tahanlah 4 jam di vespa," contohnya.
Agar terhindar dari dehidrasi, manfaatkanlah waktu beristirahat itu untuk minum 1 botol air mineral. Pasalnya, selama berkendara tidak disarankan bagi seorang pengendara untuk minum.
"Yah, air mineralnya ukuran 330 ml," jelasnya.
(Adt/Abd)