Ada beberapa tanda atau gejala saat seseorang terserang stroke. Bisa jadi gejala-gejala ini berlangsung berbarengan, bisa juga tidak.
Beberapa gejala itu antara lain hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau satu sisi tubuh, kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda, pusing, bicara tidak jelas (pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan dan kata-kata yang tepat, tidak mampu mengenali bagian dari tubuh, pergerakan yang tidak biasa, hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih, ketidakseimbangan atau terjatuh, pingsan.
Kebanyakan masyarakat mengira gejala yang muncul ini hanya dianggap sebagai masuk angin. Karena itu, pasien hanya dikerok.
"Kalau misalnya ada gejala yang dirasa, segera bawa ke dokter, jangan ditunda. Kebiasan orang Indonesia menunda, dan mengira itu masuk angin dan mengeriknya. Jangan, jangan seperti itu, harus segera ditangani," ujar Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Mengingat stroke penyakit yang tiba-tiba dan tidak pelan-pelan, Sukono mengingatkan kepada setiap orang untuk memerhatikan setiap gejala yang terjadi. Sukono minta agar masyarakat tidak masa bodoh.
"Karena stroke terjadi secara mendadak, harus cepat ditangani. Ada yang namanya Golden Periode, 4,5 sampai 6 jam bisa diobati dan ditangani," kata Sutono mengingatkan.
"Intinya, kalau ada yang dirasa tidak mengenakkan, harus segera ke dokter. Kalau bukan sStroke, ya Alhamdulillah.. Kalau pun stroke, harus segera ditangani," pungkasnya.
(Adt/Mel/*)
Beberapa gejala itu antara lain hilangnya rasa atau adanya sensasi abnormal pada lengan atau tungkai atau satu sisi tubuh, kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran, penglihatan ganda, pusing, bicara tidak jelas (pelo), sulit memikirkan atau mengucapkan dan kata-kata yang tepat, tidak mampu mengenali bagian dari tubuh, pergerakan yang tidak biasa, hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih, ketidakseimbangan atau terjatuh, pingsan.
Kebanyakan masyarakat mengira gejala yang muncul ini hanya dianggap sebagai masuk angin. Karena itu, pasien hanya dikerok.
"Kalau misalnya ada gejala yang dirasa, segera bawa ke dokter, jangan ditunda. Kebiasan orang Indonesia menunda, dan mengira itu masuk angin dan mengeriknya. Jangan, jangan seperti itu, harus segera ditangani," ujar Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Premier Jatinegara, dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S di Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Mengingat stroke penyakit yang tiba-tiba dan tidak pelan-pelan, Sukono mengingatkan kepada setiap orang untuk memerhatikan setiap gejala yang terjadi. Sukono minta agar masyarakat tidak masa bodoh.
"Karena stroke terjadi secara mendadak, harus cepat ditangani. Ada yang namanya Golden Periode, 4,5 sampai 6 jam bisa diobati dan ditangani," kata Sutono mengingatkan.
"Intinya, kalau ada yang dirasa tidak mengenakkan, harus segera ke dokter. Kalau bukan sStroke, ya Alhamdulillah.. Kalau pun stroke, harus segera ditangani," pungkasnya.
(Adt/Mel/*)