Kepala Dinas Kesehatan Palembang Gema Asiani mengatakan asap pembakaran sampah juga menjadi pemicu penyebaran infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, karena itu warga dilarang melakukan aktivitas tersebut.
"Larangan membakar sampah menjadi salah satu upaya meminimalisir dampak dari asap," kata Gema Asiani di Palembang, seperti dikutip Antara, Sabtu (29/6/2013).
Menurut dia, sampai kini pihaknya menemukan masih banyak warga Kota Palembang yang memusnahkan sampah dengan cara membakar.
Padahal asap pembakaran sampah tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, sehingga terus disosialisasikan agar tidak melakukan aktivitas itu.
Ia mengatakan, sosialisasi mengantisipasi terjangkitnya ISPA dan penyakit lain akibat kabut asap telah mereka lakukan dengan penyuluhan.
Langkah tersebut ditargetkan mampu mengantisipasi dampak berbahaya akibat kabut asap.
Dia menjelaskan, kabut asap yang selama ini dominan dihasilkan karena kebakaran hutan bukan hanya menyebabkan ISPA.
Namun, juga menimbulkan penyakit lain terutama iritasi mata dan kulit karena itu warga harus waspada.
Gema menambahkan, warga Kota Palembang juga diimbau untuk memakai masker dan minum air putih lebih banyak agar tubuh lebih tahan terhadap virus.
Hal itu, menjadi langkah antisipatif dalam mengatasi penyakit yang kerap terjadi ketika bencana kabut asap, meskipun sampai kini Palembang cenderung belum terganggu, katanya.
"Larangan membakar sampah menjadi salah satu upaya meminimalisir dampak dari asap," kata Gema Asiani di Palembang, seperti dikutip Antara, Sabtu (29/6/2013).
Menurut dia, sampai kini pihaknya menemukan masih banyak warga Kota Palembang yang memusnahkan sampah dengan cara membakar.
Padahal asap pembakaran sampah tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan pernapasan, sehingga terus disosialisasikan agar tidak melakukan aktivitas itu.
Ia mengatakan, sosialisasi mengantisipasi terjangkitnya ISPA dan penyakit lain akibat kabut asap telah mereka lakukan dengan penyuluhan.
Langkah tersebut ditargetkan mampu mengantisipasi dampak berbahaya akibat kabut asap.
Dia menjelaskan, kabut asap yang selama ini dominan dihasilkan karena kebakaran hutan bukan hanya menyebabkan ISPA.
Namun, juga menimbulkan penyakit lain terutama iritasi mata dan kulit karena itu warga harus waspada.
Gema menambahkan, warga Kota Palembang juga diimbau untuk memakai masker dan minum air putih lebih banyak agar tubuh lebih tahan terhadap virus.
Hal itu, menjadi langkah antisipatif dalam mengatasi penyakit yang kerap terjadi ketika bencana kabut asap, meskipun sampai kini Palembang cenderung belum terganggu, katanya.