Sukses

Hingga Kini, Penyebab Kanker Payudara Masih Misterius

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti, dan bisa saja terjadi saat beberapa sel bertumbuh dan berkembang secara abnormal.

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti alias misterius, dan bisa saja terjadi saat beberapa sel bertumbuh dan berkembang secara abnormal.

"Sel-sel ini membelah diri lebih cepat dan di luar kendali, dibandingkan dengan sel-sel yang normal," kata Sekretaris Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (Peraboi) Medan, Dr Riahsyah Damanik, SpB (K) Onk, seperti dikutip dari Antara, Selasa (2/7/2013).
      
Sel-sel yang berlebihan ini, menurut dia, bisa menyebar (metatastik) pada payudara, kelenjar getah bening hingga organ lain pada tubuh.
    
"Kanker payudara adalah adalah kanker yang paling umum ditemukan di antara perempuan," ujarnya.

Damanik menyebutkan, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia Globacan, empat dari sepuluh perempaun akan terdiagnosis kanker payudara selama hidup mereka.
     
Kanker payudara adalah jenis kanker yang terbentuk pada sel-sel payudara.
     
"Kanker payudara juga banyak macamnya," ucap dia.
       
Dia menjelaskan, kanker payudara yang bermula dari saluran kelenjar payudara (ductal carcinoma) adalah jenis kanker payudara yang paling sering ditemukan.
 
Selain  itu, HER2 (Human Epidermal Growth Faktor Receptor 2 adalah suatu protein yang diproduksi oleh gen yang potensial menyebabkan kanker. Protein ini berperan sebagai antena yang aktif memberi sinyal untuk berkembangbiaknya sel kanker dengan cepat dan mematikan.
      
Kanker HER2 dikenal sebagai bentuk agresif dari kanker payudara yang memiliki perjalanan penyakit yang lebih buruk daripada pasien dengan HER2-negatif.
       
Keberadaan HER2 dihubungkan dengan perjalanan penyakit yang makin cepat menyebar ke sekelilingnya atau ke organ vital lainnya seperti hati, paru-paru, otak dan tulang.
     
"Keberadaan HER2 juga menyebabkan keadaan cepat memburuk, serta waktu kekambuhan yang paling cepat pada semua tahap perkembangan kanker payudara," kata dokter ahli payudara itu.
      
Oleh sebab itu, menurut Damanik, menjadi hal yang penting bagi para pasien yang telah terdiagnosis kanker payudara untuk memeriksakan status HER2 mereka.
       
Pasien dikatakan memiliki tumor HER2 positif, jika pada pemeriksaan patologinya (Imunohistokimia,IHK) tumor ditemukan reseptor HER2 dalam jumlah melebihi batas normal pada sel tumor.
        
Diperkirakan 20 hingga 30 persen pasien kanker payudara memiliki HER2 positif. Penatalaksanaan yang tepat termasuk pemilihan jenis terapinya akan sangat membantu pasien.
     
Tanda-tanda dan gejala kanker payudara termasuk, terasa adanya benjolan atau gumpalan pada bagian tertentu pada payudara (tidak merata), puting keluar cairan darah, perubahan pada ukuran dan bentuk payudara.
      
Perubahan pada kulit sekitar payudara, puting masuk, kulit pada puting atau kulit payudara mengelupas, kelit payudara kemerahan dan kulit payudara mengeras dan mengerucut seperti buah jeruk.
      
Deteksi dini sangat dianjurkan karena akan memberi peluang kanker ditemukan pada stadium awal sehingga pengobatan pun dilakukan saat kanker masih pada stadium awal (dini).
      
"Tindakan ini akan meningkatkan hasil pengobatan," kata Damanik.