Mahasiswi kedokteran hewan Zoe Feigen selama 24 tahun tak tak pernah ciuman dan merasakan jantung yang berdebar-debar ketika melihat pria seksi. Ternyata, itu semua karena Zoe mengalami aseksual.
Ia menyadari ada yang berbeda dengan dirinya ketika berusia 15 tahun. Di saat teman-teman sekelasnya tertarik dengan bintang film kesukaannya, ia tak memiliki minat yang sama.
"Berusaha menyambung ketika orang berbicara tentang begitu seksinya Orlando Bloom atau OC," kata Zoe seperti dikutip dari Stuff, Selasa (2/7/2013).
Pada saat yang sama, ia melihat di internet ada pranko bertuliskan `I support asexuality`. Tiba-tiba saja, Zoe merasa kemungkinan ia mengalaminya.
Heteroseksual dikenal dengan ketertarikan secara seksual dengan lawan jenisnya, sementara homoseksual tertariknya dengan sesama jenis kelamin, dan biseksual tertarik kepada keduanya.
Berbeda dengan aseksual yang tak tertarik secara seksual kepada laki-laki atau anak perempuan. Minat orang aseksual dengan aktivitas seksual biasanya rendah atau tidak ada, meski beberapa bisa berhubungan seksual untuk menyenangkan pasangannya atau memiliki anak.
Zoe memang belum pernah berhubungan seks atau mencium siapapun, tapi ia tak menutup kemungkinan untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya jika itu penting untuk keduanya.
"Saya tak menolaknya, tapi saya tak benar-benar memiliki hasrat apapun," ujarnya.
Demi membuktikan minatnya dengan seks, Zoe sampai berkali-kali melakukan masturbasi. Ia berpikir bisa mengalami orgasme.
"Sejauh yang saya tahu, tak ada yang salah dengan mekanismenya, saya hanya tak bisa merasakan nafsu atau dorongan seksual," katanya menjelaskan.
Saat ibu Zoe mengetahui kondisinya yang aseksual, sang ibu terlihat marah, takut dan mencoba memberitahukan Zoe kalau usianya masih muda untuk membicarakannya.
"Tapi itu benar-benar mengganggu saya, karena orang selalu mengatakan kepada saya `Oh, kamu begitu sadar diri, kamu benar-benar memahami diri sendiri dan orang lain, kau seperti orang dewasa".
Zoe menilai, sebenarnya sang ibu hanya tak ingin dirinya sendirian. Selama ini orang berpikir aseksual tak akan memiliki hubungan yang pasti.
Zoe mengatakan, ia juga tidak pernah ingin memiliki anak. Ia berpikir keengganannya memiliki bayi mungkin ada hubungannya dengan aseksualitas.
Meski ia aseksual, Zoe mengaku mendapat dukungan dari teman-temannya dan dua saudaranya yang heteroseksual. Ia menghabiskan banyak waktunya dengan ngeblog dan nongkrong di sebuah forum internet untuk orang aseksual.
Dalam kehidupan asmaranya, Zoe dikecewakan sebanyak empat kali. Dua dari perempuan dan dua lagi dari genderqueer, yakni orang yang tak mengidentifikasi dirinya sebagia pria atau wanita. Dan Zoe menggambarkan dirinya juga seperti itu.
Zoe saat ini naksir dengan seorang gendequeer yang ia temui di forum beberapa tahun yang lalu.
"Orang memiliki hubungan seksual tanpa cinta, tak ada yang mengatakan orang bisa memiliki hubungan yang romantis tanpa seks".
(Mel/*)
Ia menyadari ada yang berbeda dengan dirinya ketika berusia 15 tahun. Di saat teman-teman sekelasnya tertarik dengan bintang film kesukaannya, ia tak memiliki minat yang sama.
"Berusaha menyambung ketika orang berbicara tentang begitu seksinya Orlando Bloom atau OC," kata Zoe seperti dikutip dari Stuff, Selasa (2/7/2013).
Pada saat yang sama, ia melihat di internet ada pranko bertuliskan `I support asexuality`. Tiba-tiba saja, Zoe merasa kemungkinan ia mengalaminya.
Heteroseksual dikenal dengan ketertarikan secara seksual dengan lawan jenisnya, sementara homoseksual tertariknya dengan sesama jenis kelamin, dan biseksual tertarik kepada keduanya.
Berbeda dengan aseksual yang tak tertarik secara seksual kepada laki-laki atau anak perempuan. Minat orang aseksual dengan aktivitas seksual biasanya rendah atau tidak ada, meski beberapa bisa berhubungan seksual untuk menyenangkan pasangannya atau memiliki anak.
Zoe memang belum pernah berhubungan seks atau mencium siapapun, tapi ia tak menutup kemungkinan untuk melakukan hubungan seks dengan pasangannya jika itu penting untuk keduanya.
"Saya tak menolaknya, tapi saya tak benar-benar memiliki hasrat apapun," ujarnya.
Demi membuktikan minatnya dengan seks, Zoe sampai berkali-kali melakukan masturbasi. Ia berpikir bisa mengalami orgasme.
"Sejauh yang saya tahu, tak ada yang salah dengan mekanismenya, saya hanya tak bisa merasakan nafsu atau dorongan seksual," katanya menjelaskan.
Saat ibu Zoe mengetahui kondisinya yang aseksual, sang ibu terlihat marah, takut dan mencoba memberitahukan Zoe kalau usianya masih muda untuk membicarakannya.
"Tapi itu benar-benar mengganggu saya, karena orang selalu mengatakan kepada saya `Oh, kamu begitu sadar diri, kamu benar-benar memahami diri sendiri dan orang lain, kau seperti orang dewasa".
Zoe menilai, sebenarnya sang ibu hanya tak ingin dirinya sendirian. Selama ini orang berpikir aseksual tak akan memiliki hubungan yang pasti.
Zoe mengatakan, ia juga tidak pernah ingin memiliki anak. Ia berpikir keengganannya memiliki bayi mungkin ada hubungannya dengan aseksualitas.
Meski ia aseksual, Zoe mengaku mendapat dukungan dari teman-temannya dan dua saudaranya yang heteroseksual. Ia menghabiskan banyak waktunya dengan ngeblog dan nongkrong di sebuah forum internet untuk orang aseksual.
Dalam kehidupan asmaranya, Zoe dikecewakan sebanyak empat kali. Dua dari perempuan dan dua lagi dari genderqueer, yakni orang yang tak mengidentifikasi dirinya sebagia pria atau wanita. Dan Zoe menggambarkan dirinya juga seperti itu.
Zoe saat ini naksir dengan seorang gendequeer yang ia temui di forum beberapa tahun yang lalu.
"Orang memiliki hubungan seksual tanpa cinta, tak ada yang mengatakan orang bisa memiliki hubungan yang romantis tanpa seks".
(Mel/*)