Kurma biasanya menjadi menu favorit saat berbuka puasa. Sayang, banyak buah kurma yang dijual terlalu matang, bahkan sudah dimaniskan. Ini jadi tidak sehat.
Pakar food combining Erikar Lebang menyampaikan, Nabi Muhammad mengonsumsi kurma dalam bentuk buah yang segar saat buka puasa. Sayang, di sini (Indonesia), rata-rata buah kurma banyak dimaniskan, sehingga gugur konsep buahnya.
"Pastikan makan kurma yang segar. Buah kurma yang segar itu agak kesat. Dan karena impor mungkin jadi mahal harganya. Maka itu, jika tidak ada kurma, buah lokal segar lainnya sangat dianjurkan,"kata Erikar yang diwawancari Liputan6.com saat peluncuran buku 'Food Combining di Bulan Ramadan' di Pondok Indah Mal, ditulis Senin (8/7/2013).
Di buku terbarunya, Erikar menjelaskan kurma yang segar atau sekadar dikeringkan (bukan dipanaskan lewat proses masak), mengandung enzim yang bisa membantu kerja pencernaan.
"Kurma segar juga kadar gulanya masih dalam batas yang tidak memancing kerja pankreas untuk mengeluarkan insulin berlebihan yang akan mengganggu kesehatan,"tulisnya.
Sayangnya, kurma di pasaran banyak yang dimaniskan. "Ini akan memberikan efek yang buruk bagi kesehatan serta menghilangkan mayoritas khasiat buah kurma bagi tubuh,"tambahnya.
(Fit/Abd)
Buka Puasa, Tak Ada Kurma Buah Segar pun Jadi
Makan kurma saat berbuka puasa emang sangat dianjurkan. Tapi bagaimana kalau tidak tersedia?
Advertisement