Ketika anak belum menemukan jodohnya, jangan salahkan sepenuhnya ke anak karena tak bisa bergaul. Bisa jadi orangtua ikut andil yang membuatnya tak kunjung bertemu dengan calon suami atau istrinya.
Saat memilih suami atau istri, biasanya pria akan mencari figur istri yang mirip ibunya. Sementara wanita akan mencari suami yang mirip suaminya. Padahal, tak ada orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Mempunyai niat mendapatkan pendamping hidup yang mirip ayah atau ibunya bisa berdampak seseorang jadi sulit bertemu jodohnya.
Demikian disampaikan Hipnoterapis Klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT saat ditemui Liputan6.com dan ditulis Senin (8/7/2013).
"Misalnya ketika bapak berpesan, cari suami seperti bapak yang sayang kamu dan melindungi kamu. Tapi mana ada orang yang seperti bapaknya. Dan perkataan ayahnya itu terprogram di pikiran anaknya," ujar Widya.
Ia menjelaskan, dari penelitian 90 persen kehidupan manusia itu dikontrol oleh pikiran di alam bawah sadar. Dengan perkataan orangtua yang memintanya mencari suami atau istri yang seperti dirinya tanpa, disadari perkataan itu diterima langsung di pikiran alam bawah sadarnya.
"Pikiran alam bawah sadar itu sangat cerdas, melindungi diri dan seperti anak kecil yang usianya 8 tahun ke bawah," ujarnya menjelaskan.
Karena sifatnya seperti anak kecil, lanjut Widya, alam bawah sadar akan menerima perkataan orangtua tanpa menganalisa lebih lanjut. "Apalagi kalau itu direpetisi, diulang-ulang," katanya.
(Mel/*)
Saat memilih suami atau istri, biasanya pria akan mencari figur istri yang mirip ibunya. Sementara wanita akan mencari suami yang mirip suaminya. Padahal, tak ada orang yang memiliki kepribadian yang sama.
Mempunyai niat mendapatkan pendamping hidup yang mirip ayah atau ibunya bisa berdampak seseorang jadi sulit bertemu jodohnya.
Demikian disampaikan Hipnoterapis Klinis Dra. MTh. Widya Saraswati, CCH, CT saat ditemui Liputan6.com dan ditulis Senin (8/7/2013).
"Misalnya ketika bapak berpesan, cari suami seperti bapak yang sayang kamu dan melindungi kamu. Tapi mana ada orang yang seperti bapaknya. Dan perkataan ayahnya itu terprogram di pikiran anaknya," ujar Widya.
Ia menjelaskan, dari penelitian 90 persen kehidupan manusia itu dikontrol oleh pikiran di alam bawah sadar. Dengan perkataan orangtua yang memintanya mencari suami atau istri yang seperti dirinya tanpa, disadari perkataan itu diterima langsung di pikiran alam bawah sadarnya.
"Pikiran alam bawah sadar itu sangat cerdas, melindungi diri dan seperti anak kecil yang usianya 8 tahun ke bawah," ujarnya menjelaskan.
Karena sifatnya seperti anak kecil, lanjut Widya, alam bawah sadar akan menerima perkataan orangtua tanpa menganalisa lebih lanjut. "Apalagi kalau itu direpetisi, diulang-ulang," katanya.
(Mel/*)